Sebuah peristiwa tragis mengguncang French Quarter, kawasan wisata paling tersohor di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, saat perayaan malam Tahun Baru. Sebuah truk menerjang kerumunan yang tengah merayakan, dan pengemudinya kemudian melepaskan tembakan, menewaskan 10 orang dan melukai lebih dari 35 lainnya. Insiden ini terjadi pada Rabu pagi, sekitar pukul 03.15 waktu setempat, seperti dilaporkan oleh AFP pada Kamis (2/1/2025).
Pelaku, yang mengendarai truk pikap Ford berwarna putih dengan bendera ISIS berkibar, menabrakkan kendaraannya ke arah kerumunan yang sedang merayakan Tahun Baru di French Quarter. Setelah menabrakkan truknya, pelaku juga melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang panik. Polisi melaporkan bahwa pelaku akhirnya tewas dalam baku tembak dengan aparat keamanan. “Dia mengemudi dengan tujuan membunuh sebanyak mungkin orang,” ujar seorang petugas polisi.
Motif di balik serangan ini masih belum jelas. Namun, FBI sedang menyelidiki insiden ini sebagai kemungkinan tindakan terorisme, mengingat adanya bendera hitam ISIS di truk tersebut. Selain itu, ditemukan pula dua alat peledak rakitan di dalam kendaraan. “Kami tidak yakin bahwa Jabbar adalah satu-satunya yang bertanggung jawab,” kata agen khusus FBI, Alethea Duncan.
Presiden AS, Joe Biden, telah diberi tahu mengenai insiden ini dan merespons dengan memberikan bantuan federal ke New Orleans. “Tidak ada pembenaran atas kekerasan dalam bentuk apa pun, dan kami tidak akan menoleransi serangan apa pun terhadap komunitas mana pun di negara kami,” tegasnya.
Sementara itu, Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengaitkan serangan ini dengan isu imigrasi ilegal, meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. “Ketika saya mengatakan bahwa para penjahat yang datang jauh lebih buruk daripada penjahat yang ada di negara ini… ternyata itu benar,” tulis Trump di media sosial. “Tingkat kejahatan di negara ini berada pada tingkat yang belum pernah dilihat siapa pun,” tambahnya.
FBI mengidentifikasi pelaku sebagai Shamsud-Din Jabbar, seorang pria berusia 42 tahun yang merupakan warga AS asal Texas. Jabbar diketahui adalah seorang veteran Angkatan Darat yang telah diberhentikan dengan hormat.
French Quarter dikenal sebagai distrik bersejarah dengan kehidupan malam yang semarak, dipenuhi bar, restoran, dan tempat pertunjukan jazz. Pesta-pesta sering diadakan di jalanan, termasuk acara terkenal Mardi Gras. Selain itu, kota ini juga menjadi tuan rumah bagi puluhan ribu orang yang datang untuk menonton pertandingan sepak bola perguruan tinggi besar yang disebut Sugar Bowl. Pertandingan ini kini telah ditunda selama 24 jam akibat insiden tersebut. Salah satu korban luka dalam serangan truk ini adalah seorang mahasiswa dari University of Georgia, salah satu tim yang akan bertanding.
Tragedi di French Quarter ini menambah daftar panjang serangan kekerasan yang terjadi di Amerika Serikat. Dengan motif yang masih belum jelas dan penyelidikan yang sedang berlangsung, masyarakat berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan keamanan dapat segera dipulihkan. Insiden ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan solidaritas dalam menghadapi ancaman terorisme.