Nanang Irawan, yang lebih dikenal dengan nama alias Nanang Limbad, memperagakan 12 adegan dalam prarekonstruksi penusukan aktor Mak Lampir, Sandy Permana. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu malam (15/1) di Polda Metro Jaya, dimulai pukul 19.20 WIB. Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa prarekonstruksi ini bertujuan untuk mencocokkan keterangan saksi dengan tindakan tersangka.
Dalam prarekonstruksi tersebut, Nanang Gimbal, nama lain dari Nanang Irawan, memperagakan adegan demi adegan yang meliputi momen sebelum, saat, dan setelah penusukan terjadi. Kejadian tragis ini berlangsung di belakang perumahan di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1). Sandy Permana ditemukan pertama kali dalam kondisi bersimbah darah oleh tetangganya di pinggir Jalan Cibarusah.
Setelah ditemukan, Sandy sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Istri Sandy, Ade Andriani, mengungkapkan bahwa suaminya sempat terlibat cekcok mulut dengan terduga pelaku, yang dipicu oleh teguran Sandy terhadap perilaku pelaku yang minum minuman keras. Cekcok ini terjadi saat rapat pertemuan dengan warga, dan sejak saat itu, hubungan antara Sandy dan terduga pelaku memburuk.
Ade Andriani menggambarkan terduga pelaku sebagai sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. “Ciri-cirinya itu kalau kita di sini memanggil dia Limbad, karena rambutnya gimbal, terus orangnya tidak pernah ngomong, badan penuh tato,” jelas Ade. Sementara itu, warga setempat, Bambang Prayitno, mengonfirmasi bahwa terduga pelaku bernama Nanang Irawan, yang juga dikenal sebagai Gimbal. Nanang pernah tinggal berdampingan dengan rumah korban sebelum rumah tersebut dijual ke salah satu temannya.
Prarekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya ini menjadi langkah penting dalam proses penyelidikan kasus penusukan Sandy Permana. Dengan memperagakan 12 adegan, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kronologi kejadian dan membantu pihak berwenang dalam mengungkap kebenaran. Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.