Tiga anak dari pemilik usaha rental yang menjadi korban penembakan di Rest Area KM 45 tol Tangerang-Merak baru-baru ini bertemu dengan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi. Mereka adalah Agam Muhammad (26) dan Rizky Agam (24), anak dari Ilyas Abdurrahman yang menjadi korban tewas, serta seorang anak dari Ramli Abu Bakar yang saat ini dalam kondisi kritis.
Pertemuan tersebut diunggah oleh Dedi Mulyadi di akun Instagram pribadinya, dedimulyadi71, dan telah mendapat izin untuk dikutip oleh Kompas.com. Dalam pertemuan ini, Dedi menyampaikan bahwa tiga pelaku penembakan telah ditangkap. Berdasarkan informasi dari pimpinan TNI AL, ketiga pelaku kini ditahan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku, yaitu KUHPidana, di Pengadilan Militer.
Dalam dialog tersebut, Dedi menanyakan kepada keluarga korban mengenai kejanggalan yang masih dirasakan. Rizky, salah satu anak korban, menyatakan bahwa keluarga ingin mengawal kasus ini hingga tuntas dan berharap pelaku mendapatkan hukuman terberat. “Dihukum sesuai perilaku,” tegas Rizky.
Dedi menanggapi dengan menjelaskan bahwa tindakan para pelaku, yang menggunakan mobil milik orang lain dan melakukan penembakan dengan senjata api, telah mengakibatkan satu korban meninggal dan satu terluka parah. “Artinya ada nyawa yang dihilangkan,” ujar Dedi. Ia juga menyoroti bahwa sebagai anggota TNI, pelaku seharusnya menjalankan fungsi sesuai Saptamarga, yang mengharuskan mereka menjaga keutuhan NKRI serta martabat dan keselamatan warga.
Dedi kembali menanyakan keraguan yang dirasakan keluarga korban, terutama setelah rekonstruksi kasus dilakukan. Rizky mengungkapkan bahwa saat rekonstruksi, pihak keluarga tidak diperlihatkan wajah para pelaku. “Mukanya ditutup,” katanya. Dedi menjelaskan bahwa dalam kasus pidana umum, wajah pelaku biasanya diperlihatkan, namun dalam pidana militer, ada ketentuan berbeda yang perlu diperiksa lebih lanjut.
Dedi mempersilakan publik untuk menilai ketika wajah pelaku ditutup saat rekonstruksi, apakah itu sesuai dengan ketentuan KUHPidana militer atau bukan. Proses hukum yang sedang berjalan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi keluarga korban dan menegakkan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pertemuan antara anak-anak korban penembakan dengan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menyoroti pentingnya keadilan dalam penanganan kasus ini. Keluarga korban berharap agar proses hukum berjalan transparan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Dengan adanya perhatian dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat.