Apple kini menghadapi badai tantangan di pasar Tiongkok, dengan penurunan pangsa pasar iPhone yang cukup signifikan. Diperkirakan, pangsa pasar iPhone akan merosot hingga 6% pada awal semester 2025. Situasi ini menjadi sorotan utama bagi perusahaan teknologi raksasa tersebut, mengingat Tiongkok adalah salah satu pasar terbesar bagi produk-produk Apple.
Mengutip laporan dari CNBC, penurunan pangsa pasar iPhone di Tiongkok juga berdampak pada penurunan saham Apple. Pada Jumat, 10 Januari 2025, saham Apple tercatat turun hingga 2,4%. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek Apple di pasar Tiongkok yang semakin menantang.
Analis ternama dari TF Securities, Ming-Chi Kuo, melalui akun resminya di X @mingchikuo, menyatakan bahwa Apple akan menghadapi tantangan berat di Tiongkok pada tahun 2025. Menurut Kuo, Apple perlu berhati-hati terhadap sentimen pasar yang sebelumnya terlalu optimis. “Apple mungkin akan hadapi tantangan lebih berat di tahun 2025, perlu waspadai risiko potensial penurunan dari sentimen pasar yang terlalu optimis sebelumnya,” tulis Kuo pada Minggu, 12 Januari 2025.
Meskipun peluncuran iPhone SE 4 diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar, Kuo memprediksi bahwa pengiriman produk akan mengalami penurunan pada paruh pertama tahun 2025. Apple telah mengambil langkah hati-hati dalam merencanakan produksi iPhone 2025 dengan pemasok utama mereka. Namun, keterbatasan jumlah produk yang mendukung eSIM, yang saat ini tidak dipromosikan di pasar Tiongkok, menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat momentum pengiriman.
Kuo juga mencatat bahwa pada Desember 2024, pengiriman telepon pintar di Tiongkok mengalami fluktuasi dibandingkan tahun sebelumnya, dengan penurunan pengiriman iPhone mencapai 10% hingga 12%. Kedua model iPhone yang akan datang mungkin menghadapi tantangan dalam hal momentum pengiriman kecuali jika desainnya dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Layanan kecerdasan buatan Apple Intelligence, menurut Kuo, belum terbukti mampu mendorong peningkatan perangkat keras atau pendapatan layanan. Fitur ini tidak meningkatkan permintaan penggantian iPhone, dan daya tariknya menurun secara signifikan dibandingkan dengan layanan AI berbasis cloud yang berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir.
Kuo memperkirakan bahwa pengiriman iPhone Apple akan mencapai sekitar 220 juta unit untuk tahun 2024 dan antara 220 juta hingga 225 juta unit untuk tahun 2025. Angka ini berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan pengiriman sebesar 240 juta unit atau lebih.
Penurunan pangsa pasar iPhone di Tiongkok menjadi tantangan besar bagi Apple di tahun 2025. Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pengiriman dan daya tarik produk, Apple perlu mengambil langkah strategis untuk mengatasi tantangan ini dan mempertahankan posisinya di pasar global. Keberhasilan Apple dalam menghadapi tantangan ini akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.