Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di pesisir pantai Pulau Kunti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ketika bangkai seekor paus ditemukan terdampar pada Senin (8/1/2025). Para nelayan yang kebetulan melintas di sekitar perairan tersebut menjadi saksi pertama dari penemuan ini. Kasat Pol Airud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar, mengonfirmasi laporan tersebut dan menjelaskan kronologi penemuan bangkai paus ini.
Menurut AKP Tenda Sukendar, bangkai paus tersebut ditemukan pada Rabu pagi (8/1/2025) sekitar pukul 07.30 WIB oleh nelayan dari Ciwaru. Para nelayan yang melintas di sekitar perairan Pulau Kunti segera melaporkan temuan ini kepada penjaga pantai Desa Ciwaru. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Pol Airud Polres Sukabumi untuk penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan laporan sementara, AKP Tenda Sukendar menduga bahwa paus tersebut terdampar akibat terseret arus laut dan dorongan angin yang datang dari arah barat. Kondisi cuaca dan arus laut yang kuat sering kali menjadi faktor penyebab terdamparnya mamalia laut besar seperti paus.
Saat ini, bangkai paus tersebut masih berada di bibir pantai Pulau Kunti. AKP Tenda Sukendar menyatakan bahwa bangkai paus tersebut sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap. Oleh karena itu, pihak berwenang berencana untuk segera menguburkan bangkai tersebut guna mencegah dampak lingkungan yang lebih buruk. “Kalau sekarang belum terlalu bau, tapi kalau dibiarkan lama pasti akan bau. Rencananya mau dikubur,” ujar Tenda.
Penemuan bangkai paus ini menyoroti pentingnya penanganan cepat dan tepat terhadap mamalia laut yang terdampar. Selain untuk mencegah pencemaran lingkungan, langkah ini juga penting untuk menjaga kesehatan masyarakat sekitar. Pihak berwenang diharapkan dapat bekerja sama dengan instansi terkait untuk menangani situasi ini dengan baik.
Penemuan bangkai paus di pantai Pulau Kunti menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan masyarakat setempat. Dengan penanganan yang tepat, diharapkan dampak negatif dari kejadian ini dapat diminimalisir. Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ekosistem laut dan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan mamalia laut.