Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengambil langkah tegas dengan memberlakukan pembelajaran daring bagi siswa SD dan SMP di wilayah tertentu. Keputusan ini diambil menyusul insiden tragis yang menimpa seorang warga Desa Tunggal Jaya, yang diduga menjadi korban serangan harimau. Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mukomuko, Ramon Hoski, menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah diskusi dengan forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS).
Ibnu Oktavianto, seorang warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa sawit milik Ari Cahyono pada Selasa malam. Korban yang sehari-hari bekerja mencari rumput untuk pakan kambingnya, diduga dimangsa harimau. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat, terutama terkait keselamatan anak-anak.
Ramon Hoski menjelaskan bahwa ada tiga sekolah yang terdampak kebijakan pembelajaran daring ini, yaitu SDN 03 Teras Terunjam, SDN 05 Teras Terunjam, dan SMPN 08 Mukomuko. Ketiga sekolah ini berada di desa-desa yang dekat dengan lokasi kejadian, yakni Desa Tunggal Jaya, Desa Mekar Jaya, dan Karang Jaya. Pembelajaran daring diharapkan dapat membatasi aktivitas anak-anak di luar rumah demi keselamatan mereka.
Kepala sekolah melalui forum MKKS diminta untuk terus berkoordinasi dengan kepala desa setempat guna memantau perkembangan keamanan lingkungan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa anak-anak dapat belajar dengan aman tanpa harus khawatir akan ancaman dari hewan buas. Ramon menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap faktor keamanan bagi anak-anak didik di tingkat SD dan SMP.
Kepala Kepolisian Resor Mukomuko, AKBP Yana Supriatna, memberikan penjelasan mengenai kronologi kejadian. Pada hari Selasa, sekitar pukul 15:00 WIB, korban melakukan rutinitasnya mengambil rumput di kebun kelapa sawit. Namun, hingga pukul 22:00 WIB, korban belum juga pulang ke rumah, sehingga nenek korban meminta bantuan tetangga untuk mencarinya. Pencarian dilakukan oleh masyarakat sekitar hingga akhirnya korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 23:30 WIB.
Setelah ditemukan, korban dievakuasi oleh masyarakat dengan didampingi oleh anggota Polsek Teras Terunjam sekitar pukul 01:30 WIB. Pihak kepolisian dan masyarakat setempat kini berupaya untuk meningkatkan keamanan di wilayah tersebut guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Pemberlakuan pembelajaran daring di Mukomuko merupakan langkah antisipatif yang diambil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk melindungi anak-anak dari ancaman hewan buas. Dengan koordinasi yang baik antara pihak sekolah, pemerintah desa, dan kepolisian, diharapkan situasi keamanan di wilayah tersebut dapat segera pulih dan anak-anak dapat kembali belajar dengan tenang.