Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, dilaporkan mengalami insiden terpeleset di kediamannya di Santa Marta, Vatikan. Kejadian ini mengakibatkan memar di bagian bawah lengan kanan Paus, namun tidak ada patah tulang yang dilaporkan. Informasi ini disampaikan melalui pernyataan resmi dari Vatikan, seperti dilansir oleh AFP pada Kamis (16/1/2025).
Dalam pernyataan tersebut, Vatikan menjelaskan bahwa “Pagi ini, akibat terpeleset di kediaman Santa Marta, Paus Fransiskus mengalami memar di lengan bawah kanannya, tanpa patah tulang. Lengannya dilumpuhkan sebagai tindakan pencegahan.” Langkah ini diambil untuk memastikan pemulihan yang optimal bagi Paus.
Ini bukan kali pertama Paus Fransiskus mengalami insiden terpeleset. Pada bulan Desember 2024, Paus yang berasal dari Argentina ini juga mengalami memar besar di rahang kanannya setelah terjatuh dari tempat tidurnya. Sejak insiden tersebut, Paus Fransiskus menghadapi berbagai masalah kesehatan yang berulang, termasuk nyeri di lutut dan pinggul, serta beberapa episode bronkitis. Sejak tahun 2022, Paus telah bergantung pada kursi roda untuk mobilitasnya.
Meskipun menghadapi tantangan kesehatan, Paus Fransiskus tetap melanjutkan tugas-tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik. Pada tahun 2024, Paus melakukan perjalanan apolistik ke empat negara di Asia Tenggara pada bulan September. Perjalanan ini merupakan yang terpanjang selama masa jabatannya sebagai Paus, menunjukkan komitmennya untuk tetap aktif dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan dan diplomatik.
Insiden terpelesetnya Paus Fransiskus menyoroti tantangan kesehatan yang dihadapinya dalam menjalankan tugas sebagai kepala Gereja Katolik. Meskipun demikian, Paus tetap menunjukkan dedikasi dan semangat dalam melaksanakan perannya. Kejadian ini juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan Paus dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Insiden terpelesetnya Paus Fransiskus di Vatikan menambah daftar tantangan kesehatan yang dihadapinya. Namun, dengan dukungan medis dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan Paus dapat pulih dan melanjutkan tugas-tugasnya dengan baik. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan bagi para pemimpin dunia dalam menjalankan peran mereka.