Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, mengungkapkan dukungannya terhadap kesepakatan gencatan senjata antara Gaza dan Israel. Sugiono menilai kesepakatan ini sebagai langkah signifikan dalam upaya mencapai harmoni di kawasan tersebut. “Kita menyambut baik ya. Ini adalah langkah baru, momentum baru,” ujar Sugiono usai menghadiri acara Konsolidasi KADIN Indonesia di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, pada Kamis (16/1/2025).
Sugiono menyoroti dampak destruktif dari konflik berkepanjangan di Gaza, yang telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerusakan besar. “Seperti kemarin juga saya sampaikan bahwa sudah terlalu banyak nyawa yang hilang di Gaza, sudah terlalu banyak kehancuran yang terjadi dan ini merupakan satu momentum baru,” tambahnya. Pernyataan ini menegaskan urgensi dari kesepakatan gencatan senjata untuk mengurangi penderitaan di wilayah tersebut.
Dilansir dari AFP pada Rabu (15/1), Qatar berperan sebagai mediator dalam kesepakatan gencatan senjata ini. Gencatan senjata dijadwalkan akan dimulai pada hari Minggu (19/1) mendatang, bersamaan dengan pertukaran sandera dan tahanan. Pada tahap awal, seperti yang telah disepakati oleh Israel dan Hamas, sebanyak 33 sandera akan dibebaskan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata ini merupakan prioritas utama untuk meringankan penderitaan luar biasa yang disebabkan oleh konflik. Guterres menegaskan kesiapan PBB untuk meningkatkan pengiriman bantuan kepada Palestina, seperti dilaporkan oleh BBC pada Kamis (16/1/2025).
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Biden menyatakan bahwa gencatan senjata ini berlaku secara penuh dan menyeluruh, termasuk penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas. Dukungan dari AS menunjukkan pentingnya peran internasional dalam mendukung perdamaian di Timur Tengah.
Kesepakatan gencatan senjata antara Gaza dan Israel yang disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Sugiono menandai langkah penting menuju perdamaian di wilayah yang telah lama dilanda konflik. Dengan dukungan dari berbagai pihak internasional, diharapkan kesepakatan ini dapat mengurangi penderitaan dan membuka jalan bagi dialog lebih lanjut untuk mencapai solusi damai yang berkelanjutan.