Pada Selasa (31/12/2024), sehari menjelang pergantian tahun, sebuah kecelakaan tragis terjadi di Jalan Banda Aceh-Medan KM 77, tepatnya di Desa Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Aceh. Insiden ini melibatkan kendaraan Toyota Hiace dan dua sepeda motor, mengakibatkan lima nyawa melayang.
Kelima korban jiwa terdiri dari tiga penumpang Toyota Hiace dan dua pengendara sepeda motor. Para korban mengalami luka parah, sementara kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan berat. Hingga kini, identitas lengkap para korban belum dapat dipastikan.
Pasca kejadian, kelima jenazah dievakuasi dari Puskesmas Muara Tiga ke RSUD Tgk Chik di Tiro, Sigli, untuk dilakukan pemulasaran. Jajaran Sat PJR Ditlantas Polda Aceh, bersama dengan Satlantas dari berbagai polres, termasuk Polres Pidie Jaya, Polres Pidie, Polres Aceh Barat, Polres Bireuen, Polres Bener Meriah, dan Polres Aceh Tengah, bekerja sama dalam mengawal jenazah ke rumah duka masing-masing.
Pengawalan jenazah dilakukan secara estafet mulai pukul 03.00 WIB pada Rabu (1/1/2025) dini hari. Personel dari berbagai polres terlibat untuk memastikan jenazah tiba dengan aman dan tanpa hambatan hingga penyerahan di rumah duka. Pengawalan dimulai dari wilayah Polres Pidie dan Pidie Jaya, dilanjutkan oleh personel Polres Bireuen, Polres Bener Meriah, hingga Polres Aceh Tengah. Satu jenazah dikawal melalui Polres Aceh Barat sampai ke Polres Gayo Lues.
Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy, menyatakan bahwa kolaborasi ini mencerminkan sinergi kepolisian dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama di tengah suasana duka mendalam. “Kami memastikan seluruh jenazah dikawal hingga tiba dengan aman di rumah duka masing-masing. Kehadiran polisi adalah untuk memberikan rasa aman dan meringankan beban keluarga korban,” ujar Kombes Iqbal.
Pada pagi hari setelah kejadian, Kombes Muhammad Iqbal bersama Tim Traffic Accident Analysis (TAA) mendatangi lokasi kecelakaan untuk melakukan olah TKP. Penyelidikan ini bertujuan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan, termasuk kondisi jalan, kendaraan, dan faktor lainnya, guna memberikan kejelasan atas insiden yang merenggut lima nyawa.
Ditlantas Polda Aceh menerapkan metode modern dan presisi melalui Traffic Accident Analysis (TAA) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Metode ini memungkinkan analisis sebab-akibat kecelakaan dengan tingkat akurasi tinggi. “Metode TAA menggunakan perangkat 3D Laser Scanner Leica PS360, yang mampu menganalisis kondisi sebelum, saat, dan setelah kecelakaan. Hasilnya disajikan dalam bentuk animasi 3D yang detail,” jelas Kombes Iqbal.
Menurut Kombes Iqbal, analisis dengan TAA memberikan sejumlah keunggulan, antara lain:
- Akurasi Tinggi: Memungkinkan pengukuran geometrik jalan, kecepatan kendaraan, serta rekonstruksi kejadian dari berbagai sudut pandang.
- Efisiensi: Proses ini tidak memerlukan banyak personel, namun tetap mampu memberikan hasil yang komprehensif.
- Rekonstruksi Visual: Hasil dalam bentuk sketsa digital, fly-through lokasi kejadian, dan video animasi 3D sangat membantu proses penyidikan dan pembuktian di pengadilan.
- Pengurangan Human Error: Analisis berbasis teknologi memastikan data lebih objektif dan akurat.
Penerapan TAA di TKP kecelakaan di Pidie menjadi salah satu langkah maju dalam penyelidikan kecelakaan lalu lintas. Ditlantas Polda Aceh berkomitmen untuk terus memanfaatkan teknologi ini demi meningkatkan keselamatan dan keadilan di jalan raya, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kombes Iqbal juga menyampaikan pesan duka kepada keluarga korban, berharap agar mereka diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.