Sebuah tragedi menimpa seorang nelayan di perairan Pulau Cipir, Kepulauan Seribu, Jakarta, ketika kapal yang ditumpanginya terbalik akibat cuaca buruk. Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) bersama tim SAR gabungan segera bertindak untuk mengevakuasi korban dari kecelakaan tersebut.
Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh Suryadi, kerabat korban yang berinisial W, kepada Kantor SAR Jakarta. Menurut informasi yang diterima, korban berangkat dari Muara Kamal untuk mencari ikan pada Jumat (10/1) pukul 16.00 WIB. Namun, pada malam harinya, cuaca buruk berupa badai dan petir menghalangi upaya keluarga untuk menghubungi korban.
Pada Sabtu (11/1), berdasarkan informasi dari nelayan setempat, pihak keluarga menemukan perahu korban dalam keadaan terbalik dengan kebocoran di bagian belakang. Temuan ini segera dilaporkan kepada Kantor SAR Jakarta dan Polres Kepulauan Seribu, yang kemudian memulai operasi pencarian di sekitar perairan Pulau Cipir.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Bakamla RI, Kantor SAR Jakarta, Polres Kepulauan Seribu, nelayan setempat, dan pihak keluarga, bekerja sama dalam operasi pencarian. Pada Senin (13/1) pukul 11.42 WIB, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah korban kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Evakuasi ini melibatkan personel Bakamla RI, termasuk Serka Bakamla Singgih DP, Sertu Bakamla Agung Wiranto, Sertu Bakamla Aji Dewantoro, dan Serda Bakamla Ihan. Keberhasilan operasi ini mencerminkan sinergi dan kerja sama yang solid antara instansi pemerintah, masyarakat, dan nelayan setempat.
Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Irvansyah, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat atas upaya maksimal dalam proses evakuasi ini. “Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya koordinasi yang baik dalam penanganan situasi darurat di laut,” ujar Laksdya Irvansyah.
Insiden ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik dalam menghadapi situasi darurat di laut. Kerja sama antara berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah dan masyarakat, sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keberhasilan operasi penyelamatan.
Kecelakaan kapal nelayan di perairan Pulau Cipir menjadi pengingat akan bahaya cuaca buruk di laut dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat. Berkat sinergi dan kerja sama yang baik antara Bakamla RI, tim SAR gabungan, dan masyarakat, evakuasi korban dapat dilakukan dengan sukses. Kejadian ini menekankan pentingnya koordinasi yang baik dalam penanganan insiden di laut, demi keselamatan dan keamanan semua pihak yang terlibat.