Sampang, 6 Januari 2025 – Gelombang pasang yang dikenal sebagai banjir rob telah menerjang pesisir utara Pulau Madura, tepatnya di Dusun Menangguh, Desa Nepa, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Insiden ini terjadi pada Senin (6/1/2025) sekitar pukul 13.45 WIB, mengakibatkan kerusakan pada tangkis laut sepanjang 60 meter dan menimbulkan keresahan di kalangan penduduk setempat.
Tangkis laut yang berfungsi sebagai benteng penahan gelombang saat air pasang, mengalami kerusakan serius akibat banjir rob. Awalnya, tangkis ini dibangun sepanjang 200 meter, namun kini 60 meter di antaranya telah jebol. Situasi ini menambah kekhawatiran warga akan potensi banjir susulan yang dapat mengancam keselamatan dan harta benda mereka.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Candra Ramadhani Amin, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan langkah cepat dengan mendatangi lokasi kejadian. “Kami langsung ke lokasi bersama anggota aksi penyelamatan dan penanggulangan bencana (Agisena) BPBD Jatim guna melakukan pendataan bersama dengan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sampang,” ujarnya seperti dikutip dari Tribun Jatim.
Tim BPBD Sampang melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi tangkis laut yang rusak. Pendataan ini penting untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya dan memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kami berharap warga tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem tahun ini,” tambah Candra.
BPBD Sampang mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dari pihak berwenang. Cuaca ekstrem yang diprediksi akan terus berlangsung, menuntut kesiapsiagaan dari seluruh elemen masyarakat untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar.
Banjir rob yang melanda pesisir utara Madura ini menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur penahan gelombang yang kuat dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak dari bencana serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.