JAKARTA – Yuni Shara, yang selama ini dikenal sebagai penyanyi dan selebriti, ternyata juga memiliki kontribusi signifikan dalam dunia pendidikan. Ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Cahaya Permata Abadi yang mengelola PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) terpadu di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Sekolah ini, yang dinamai PAUD Cahaya Permata Abadi, telah menarik perhatian berkat pendekatan inovatifnya dalam pendidikan.
Salah satu daya tarik dari PAUD Cahaya Permata Abadi adalah biaya pendidikannya yang sangat terjangkau. Para orang tua hanya perlu membayar SPP sebesar Rp3.500 per bulan. Uniknya, biaya ini juga dapat dibayar dengan sayur atau buah, memberikan fleksibilitas bagi keluarga yang mungkin kesulitan membayar dengan uang tunai.
Selama bertahun-tahun, termasuk tahun ini, biaya sekolah tersebut tidak mengalami kenaikan, seperti yang tercantum di situs resminya, paudcahayapermataabadi.com. Hal ini dilakukan agar anak-anak dapat bersekolah sesuai dengan visi Yuni Shara. Meskipun biaya SPP sangat murah, fasilitas yang disediakan tetap lengkap. Para siswa mendapatkan layanan kesehatan seperti penimbangan berat badan, pemeriksaan THT, pemberian Vitamin A, dan pemeriksaan kesehatan gigi.
Fasilitas kesehatan ini sering kali dibagikan di akun Instagram PAUD Cahaya Permata Abadi, @cahayapermataabadi. Sekolah ini bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, sekolah ini juga menawarkan program menarik seperti day care, playgroup, dan taman bermain, serta fasilitas seperti ruang aula dan halaman luas.
Baru-baru ini, terungkap bahwa Irwan Mussry juga menjadi salah satu penyandang dana PAUD Cahaya Permata Abadi. Hal ini diungkapkan oleh Maia Estianty, istri Irwan, dalam vlognya. Irwan membantu Yuni dalam membeli tanah untuk sekolah tersebut, menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan anak usia dini.
PAUD Cahaya Permata Abadi didirikan pada tahun 2004 dan terdiri dari PAUD, TK, dan Taman Bermain. Dalam program pendidikannya, sekolah ini menonjolkan enam aspek pengembangan: Kognitif, Bahasa, Sosio Emosional, Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, serta Seni. Sekolah ini telah memiliki lebih dari 100 siswa, sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu.
Yuni Shara memulai perjalanan membangun sekolah ini setelah mendengar cerita menyentuh tentang anak mantan gurunya yang hampir menutup sekolah karena kerusakan bangunan. Tergerak oleh cerita tersebut, Yuni memutuskan untuk mendirikan sekolah pengganti. Awalnya, ia harus menyewa tempat sebelum akhirnya mampu membeli tanah dan membangun sekolah dengan dana pribadinya.
Meskipun tidak pernah merencanakan untuk mendirikan sekolah semi formal, Yuni merasa bersyukur dengan berdirinya PAUD Cahaya Permata Abadi. Sekolah ini telah mendapatkan akreditasi A dari pemerintah, menunjukkan kualitas pendidikan yang baik. Dengan 14 tenaga pengajar profesional, sekolah ini terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi komunitas.
Seiring berjalannya waktu, Yuni Shara semakin fokus pada dunia pendidikan. Ia bahkan membagikan pengalamannya membangun sekolah melalui berbagai platform media sosial dan YouTube. Dukungan dari sahabat dan masyarakat membuat Yuni semakin bersemangat untuk terus berkontribusi di bidang ini, dan tidak menutup kemungkinan untuk membuka sekolah lain di masa depan.