Pada hari Selasa, 17 Desember, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu dari bentrokan yang berujung maut antara warga setempat dan pekerja proyek. Seorang pekerja proyek berinisial MF kehilangan nyawanya setelah terkena sabetan benda tajam yang diduga senjata. Insiden ini terjadi di Jalan Kebon Kacang 11, saat para pekerja tengah melakukan pembersihan lahan.
Kapolsek Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara, dalam keterangannya kepada media pada Rabu, 18 Desember, menegaskan bahwa bentrokan tersebut bukanlah konflik antar suku, seperti yang sempat beredar di media sosial.
“Benar, kemarin ada keributan antara warga di Jalan Kebon Kacang 11 dengan pekerja yang sedang melaksanakan pembersihan lahan,” ujarnya. Aditya menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh kesalahpahaman, meskipun detail penyebab kesalahpahaman tersebut belum diungkapkan secara rinci.
Menurut Aditya, dugaan awal motif bentrokan ini adalah miskomunikasi.
“Untuk motif dugaan awal adalah miskomunikasi tetapi sedang kami dalami,” tambahnya.
Dalam peristiwa tersebut, korban mengalami luka parah pada bagian kaki hingga terputus dan luka di bagian belakang kepala. Saat ini, pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
“Pelaku masih dalam penyelidikan,” tegas Aditya.
Bentrokan yang terjadi di Tanah Abang ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang melibatkan pekerja proyek dan warga setempat. Kejadian ini menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara pihak proyek dan masyarakat sekitar untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman yang dapat berujung pada kekerasan. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik insiden ini untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Insiden bentrokan di Tanah Abang yang menewaskan seorang pekerja proyek ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga komunikasi dan hubungan baik antara pekerja proyek dan warga setempat. Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, diharapkan pihak berwenang dapat segera menemukan pelaku dan mengungkap motif di balik kejadian ini, sehingga insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang.