Seorang remaja berusia 14 tahun di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjadi pusat perhatian publik setelah terlibat dalam kasus pembunuhan ayah dan neneknya. Dalam pengakuannya yang mengejutkan, remaja tersebut menyatakan bahwa ia tidak pernah dipaksa oleh orang tuanya untuk belajar. Sebaliknya, ia mengaku menjalankan perintah untuk belajar dengan penuh kesenangan dan tanpa tekanan.
Rumor yang sempat beredar luas menyebutkan bahwa tindakan keji tersebut dilakukan karena tekanan belajar yang berlebihan. Namun, pengakuan dari pelaku sendiri menepis anggapan tersebut. Meski demikian, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan tragis ini.
Dalam upaya mengungkap motif di balik pembunuhan ini, polisi telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap ponsel milik pelaku. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan hal-hal mencurigakan yang dapat mengindikasikan adanya tekanan atau paksaan. Bahkan, Nurma, salah satu penyidik, menyebutkan bahwa pelaku sering mengakses situs-situs yang berhubungan dengan materi pelajaran sekolah.
Meskipun pengakuan pelaku telah memberikan sedikit pencerahan, pihak kepolisian tetap berkomitmen untuk menggali lebih dalam. Penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada faktor lain yang mempengaruhi tindakan pelaku. Motif di balik tindakan ini masih menjadi misteri yang harus dipecahkan.
Kasus ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga masyarakat sekitar. Banyak pihak yang mempertanyakan kondisi psikologis pelaku dan bagaimana lingkungan sekitarnya berperan dalam pembentukan perilakunya. Para ahli psikologi diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam mengenai kondisi mental pelaku.
Tragedi di Lebak Bulus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya perhatian terhadap kondisi mental dan emosional anak-anak. Meskipun pengakuan pelaku menyatakan tidak ada paksaan dalam belajar, penyelidikan lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengungkap kebenaran di balik tindakan keji ini. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat segera terungkap dan memberikan keadilan bagi para korban.