Seorang anak laki-laki berinisial RM ditemukan tak bernyawa setelah terseret arus deras saluran irigasi di sekitar tempat tinggalnya di Kabupaten Karangasem, Bali, pada Sabtu malam (30/11) sekitar pukul 22.54 WITA. Insiden ini menambah deretan panjang peristiwa memilukan yang melibatkan anak-anak di area berisiko tinggi.
Bocah berusia 3,5 tahun tersebut diduga terpeleset dan jatuh ke dalam saluran irigasi saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Sebelumnya, RM baru saja membeli jajanan di sebuah warung dan sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Karangasem, IPTU I Gede Sukadana, hasil pemeriksaan tim medis di IGD RSUD Karangasem menunjukkan adanya sejumlah luka pada tubuh korban. Luka-luka tersebut diduga akibat benturan saat korban terseret arus deras di saluran irigasi.
“Korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ungkapnya pada Minggu (1/12).
Insiden ini bermula ketika RM bersama kedua kakaknya berpamitan kepada orang tua mereka untuk membeli jajanan di warung yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah pada pukul 20.30 WITA. Namun, kegelisahan mulai melanda JL (30), ayah korban, ketika ketiga anaknya belum kembali hingga pukul 21.00 WITA. JL kemudian mencari mereka dan menemukan kedua kakak RM sedang bermain di dekat rumah.
Saat ditanya mengenai keberadaan adik mereka, kedua kakak RM mengatakan bahwa adiknya sudah pulang lebih dulu. Namun, setelah mencari di sekitar rumah, RM tidak ditemukan. JL kemudian menemukan satu sandal milik RM di tepi saluran irigasi, yang memicu kekhawatiran bahwa putranya mungkin jatuh ke dalam saluran tersebut.
Para tetangga yang turut membantu pencarian juga menemukan sandal lainnya tidak jauh dari lokasi sandal pertama ditemukan. Kecurigaan bahwa RM jatuh ke saluran irigasi semakin kuat, sehingga mereka memutuskan untuk meminta bantuan Tim SAR untuk menyisir saluran tersebut.
Setelah pencarian intensif, petugas Basarnas akhirnya menemukan tubuh RM sekitar 2 kilometer dari warung tempat ia berbelanja. Meskipun segera dilarikan ke rumah sakit, nyawa RM tidak dapat diselamatkan. Pihak rumah sakit kemudian menyerahkan jenazah RM kepada orang tuanya.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di area yang berpotensi berbahaya seperti saluran irigasi. Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan langkah-langkah keselamatan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.