Cianjur, Jawa Barat, kembali diguncang musibah alam berupa banjir dan longsor yang melanda sejumlah kecamatan. Salah satu wilayah yang mengalami dampak paling parah adalah Desa Talagasari di Kecamatan Sindangbarang, di mana longsor terjadi pada Selasa (3/12).
Kejadian longsor di Desa Talagasari merenggut dua nyawa setelah tebing runtuh menimpa sebuah rumah. Kedua korban, yang merupakan anggota satu keluarga, sedang berada di dalam rumah saat insiden terjadi. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengonfirmasi bahwa korban adalah Yusma (26 tahun) dan Aqila (1 tahun).
“Sementara itu, seorang bernama Hilman mengalami luka dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat,” ujar Abdul Muhari dalam siaran persnya pada Rabu (3/12).
Abdul Muhari juga menyerukan kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan, mengingat saat ini beberapa daerah memasuki musim hujan. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah tebing dan bukit, jika hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi.
Bencana ini tidak hanya terbatas di Desa Talagasari. Sebanyak 10 kecamatan di Cianjur bagian selatan dilaporkan terdampak, dengan total 27 titik lokasi bencana yang tersebar. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menyatakan bahwa akses jalan terputus total akibat pergerakan tanah dan longsor.
Kesepuluh kecamatan yang terdampak adalah Cikadu, Pasirkuda, Pagelaran, Cibinong, Leles, Kadupandak, Cijati, Agrabinta, Naringgul, dan Sindangbarang. Asep menjelaskan bahwa banjir dan longsor ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Cianjur bagian selatan sejak hari sebelumnya hingga saat ini.
Pemerintah daerah bersama dengan BNPB dan BPBD terus berupaya melakukan penanganan darurat di lokasi-lokasi terdampak. Bantuan logistik dan medis telah dikerahkan untuk membantu para korban dan warga yang terisolasi akibat bencana ini. Upaya pembersihan dan pembukaan akses jalan juga sedang dilakukan untuk memulihkan mobilitas di daerah terdampak.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah-daerah rawan longsor dan banjir. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi cuaca dan arahan dari pihak berwenang guna meminimalisir risiko dan dampak bencana di masa mendatang.