Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim, memberikan tanggapan atas pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara Development Eight (D-8) yang berlangsung di Kairo, Mesir. Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti pentingnya solidaritas negara-negara muslim dalam menghadapi isu-isu global, termasuk persoalan Palestina dan Suriah.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan kesepakatannya dengan pandangan yang disampaikan oleh Prabowo dalam KTT tersebut. MUI menekankan pentingnya persatuan di antara negara-negara muslim di dunia untuk menyelesaikan berbagai isu yang lebih luas, mulai dari masalah lingkungan hingga persoalan Palestina.
Sudarnoto Abdul Hakim menyatakan, “Tanpa persatuan, negara-negara D-8 akan kesulitan mendukung isu-isu penting, seperti perjuangan Palestina. Oleh karena itu, negara-negara anggota D-8 harus mampu mengatasi perbedaan dan memperkuat solidaritas demi mencapai tujuan bersama,” ujarnya pada Sabtu (21/12).
Sudarnoto juga menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi oleh komunitas muslim di seluruh dunia. Mulai dari perlakuan tidak adil terhadap umat muslim di beberapa negara hingga stereotip negatif yang sering kali melekat.
Contoh nyata dari ketidakadilan ini adalah represi terhadap umat muslim di Rohingya, Uighur, dan Kashmir di India. Mereka kerap kali menjadi korban perlakuan yang tidak adil.
Sudarnoto menegaskan bahwa persatuan dunia Islam sangat mendesak untuk diwujudkan. Hal ini penting agar berbagai masalah yang dihadapi umat Islam dapat diselesaikan secara bersama-sama.
“Persatuan dunia Islam sangat mendesak dilakukan karena saat ini umat Islam di berbagai belahan dunia sering kali menjadi korban diskriminasi, baik dalam bentuk stereotip, Islamofobia, maupun kebijakan yang tidak adil,” tegasnya.
Sudarnoto juga menekankan pentingnya peran sentral organisasi negara Islam dunia, seperti Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Menurutnya, OKI harus terus berupaya mendorong kemerdekaan Palestina dan memberikan sanksi kepada Israel.
“Organisasi seperti OKI harus diperkuat sehingga bisa memainkan peran lebih aktif dalam mendorong kemerdekaan Palestina dan menghukum Israel, menghapuskan ketidakadilan global, menangani pelanggaran HAM terhadap umat Islam di tingkat global, dan merespons secara konkret Islamofobia yang sudah muncul di mana-mana,” tutup Sudarnoto.
Pidato Prabowo Subianto di KTT D-8 dan tanggapan dari MUI menyoroti pentingnya solidaritas di antara negara-negara muslim untuk menghadapi berbagai tantangan global. Dengan memperkuat persatuan dan peran organisasi seperti OKI, diharapkan isu-isu yang dihadapi umat Islam dapat diselesaikan secara efektif dan adil.