Seoul, ibu kota Korea Selatan, menjadi saksi dari aksi unjuk rasa besar-besaran yang melibatkan puluhan ribu orang pada Sabtu (7/12) waktu setempat. Massa berkumpul di sekitar gedung Parlemen Korea Selatan, menuntut perhatian terhadap isu politik yang tengah memanas di negara tersebut.
Para demonstran tampak membawa berbagai atribut yang mencolok. Poster-poster dengan pesan tegas, topeng yang menggambarkan wajah Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, serta boneka yang menyerupai Presiden Yoon dan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi bagian dari aksi tersebut. Simbol-simbol ini digunakan untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan saat ini.
Aksi unjuk rasa ini tidak hanya sekadar menyuarakan ketidakpuasan, tetapi juga bertujuan untuk mengawal proses pemakzulan yang dijadwalkan berlangsung pada sore hari yang sama. Para demonstran berharap agar suara mereka didengar dan proses pemakzulan dapat berjalan dengan adil dan transparan.
Ketegangan politik di Korea Selatan telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir, dengan berbagai isu yang memicu ketidakpuasan publik. Proses pemakzulan ini menjadi puncak dari serangkaian peristiwa yang memicu aksi massa di berbagai kota, termasuk di Seoul.
Para pengunjuk rasa berharap agar pemerintah dan pihak berwenang dapat mendengarkan aspirasi mereka. Mereka menuntut perubahan yang signifikan dalam kebijakan dan kepemimpinan, serta menekankan pentingnya transparansi dalam proses politik yang sedang berlangsung.
Unjuk rasa ini tidak hanya berdampak pada situasi politik, tetapi juga mempengaruhi dinamika sosial di Korea Selatan. Masyarakat semakin terpolarisasi, dengan berbagai kelompok yang memiliki pandangan berbeda mengenai masa depan negara.
Aksi unjuk rasa di Seoul ini mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam di kalangan masyarakat terhadap situasi politik saat ini. Dengan mengawal proses pemakzulan, para demonstran berharap dapat mendorong perubahan yang lebih baik bagi Korea Selatan. Perkembangan selanjutnya dari situasi ini akan menjadi perhatian utama, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.