Pada hari Natal, Polandia mengambil langkah berani dengan mengerahkan jet tempurnya sebagai respons terhadap serangan rudal Rusia yang menghantam wilayah Ukraina. Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara darat juga telah ditempatkan dalam status siaga tinggi di dekat perbatasan dengan Ukraina. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan di wilayah perbatasan yang terancam, bahkan selama musim liburan.
Serangan rudal Rusia dilaporkan menghantam beberapa kota di Ukraina, termasuk Kharkiv, Dnipro, Kremenchuk, Kryvyi Rih, dan Ivano-Frankivsk. Serangan ini terutama menargetkan infrastruktur energi Ukraina, menyebabkan kerusakan besar pada sistem energi negara tersebut. Wali Kota Kharkiv, Igor Terekhov, mengungkapkan bahwa kota Kharkiv berada di bawah serangan roket besar-besaran, dengan serangkaian ledakan yang terdengar dan rudal balistik yang masih mengancam kota tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Syhiba, melontarkan kecaman keras terhadap serangan ini. Ia menyebut serangan besar-besaran terhadap sistem energi Ukraina sebagai “Teror Natal” yang merupakan respons dari Putin terhadap mereka yang berbicara tentang ilusi ‘gencatan senjata Natal’. Pernyataan ini menegaskan betapa seriusnya situasi yang dihadapi Ukraina di tengah serangan yang terus berlanjut.
Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menegaskan bahwa pengerahan jet tempur dan peningkatan siaga ini merupakan bagian dari strategi pertahanan yang terkoordinasi, khususnya di wilayah perbatasan dengan Ukraina. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi dampak konflik yang meluas ke wilayah NATO, terutama setelah serangan besar Rusia ke Ukraina.
Polandia telah beberapa kali mengambil langkah serupa selama konflik ini. Pada awal Desember, Polandia juga mengerahkan jet tempur untuk merespons serangan rudal Rusia ke Ukraina. Bahkan pada Agustus, dua jet tempur F-16 Polandia dikirim untuk mengintersepsi pesawat pengintai Rusia Il-20 yang beroperasi di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik.
Langkah-langkah yang diambil oleh Polandia menunjukkan komitmen negara tersebut dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah perbatasan dengan Ukraina. Di tengah ketegangan yang meningkat akibat serangan rudal Rusia, Polandia berupaya untuk memastikan bahwa wilayahnya tetap aman dan siap menghadapi segala kemungkinan yang dapat timbul dari konflik yang sedang berlangsung.