Habib Zaidan Bin Yahya, seorang tokoh agama yang dihormati, menyampaikan permohonan maafnya kepada Sunhaji, penjual es teh berusia 37 tahun. Permohonan maaf ini muncul setelah Gus Miftah, pendakwah ternama, terlebih dahulu meminta maaf kepada Sunhaji atas insiden yang terjadi.
Pada saat kejadian, Zaidan duduk di sebelah kiri Gus Miftah, mengenakan pakaian biru tua dan berpeci. Ketika Gus Miftah melontarkan ucapan yang dianggap tidak pantas kepada Sunhaji, Zaidan ikut tertawa.
“Dari lubuk hati, saya juga meminta maaf kepada Bapak Sunhaji atas tindakan saya yang ikut tertawa saat bapak diberikan guyonan yang kurang tepat,” ungkap Zaidan melalui Instastory-nya, Rabu (4/12).
Zaidan mengakui bahwa tertawanya adalah sebuah kekeliruan dan ia merasa bersalah atas tindakannya tersebut.
“Itu juga kesalahan saya karena ikut tertawa dan saya mengaku salah,” tambahnya.
Menurut Zaidan, setiap kejadian pasti memiliki hikmah yang bisa diambil pelajaran. “Insyaallah ada hikmahnya di antara semua ini,” ujarnya.
Insiden ini bermula ketika Gus Miftah memberikan ceramah di Magelang. Saat itu, Sunhaji sedang menjajakan es teh di tengah kerumunan jemaah, meskipun hujan turun.
Dalam video yang kemudian viral, Gus Miftah terlihat melontarkan ucapan yang dianggap tidak pantas kepada Sunhaji. “Es tehmu sih akeh (masih banyak)? Ya, sana jual, gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir,” ujar Miftah sambil tertawa, diikuti oleh orang-orang di sekitarnya.
Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Gus Miftah merasa perlu untuk menemui Sunhaji secara langsung di kediamannya di Magelang. Dalam pertemuan tersebut, Gus Miftah menyampaikan permohonan maafnya dengan tulus.
“Pokoknya meskipun niatnya bergurau, tapi saya minta maaf,” ujar Gus Miftah sambil merangkul Sunhaji.
Sunhaji menerima permohonan maaf tersebut dengan lapang dada. “Iya saya sudah maafkan semua. Saya tidak menyangka kalau Gus datang ke rumah,” ucap Sunhaji.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat. Baik Gus Miftah maupun Habib Zaidan Bin Yahya menyadari pentingnya menjaga ucapan dan tindakan, terutama di hadapan publik. Kejadian ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya saling menghormati dan menjaga perasaan orang lain, terlepas dari niat awal yang mungkin hanya bercanda.
Dengan adanya permohonan maaf yang tulus dari kedua tokoh tersebut, diharapkan hubungan baik dan saling pengertian dapat terus terjalin di antara semua pihak. Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara.