Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melontarkan sebuah ide yang memicu perbincangan hangat di kalangan masyarakat, yakni memberikan pengampunan kepada koruptor yang bersedia mengembalikan hasil korupsinya kepada negara. Pernyataan ini disampaikan Prabowo saat berpidato di hadapan mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada Rabu (18/12) waktu setempat. Gagasan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan luar negeri Prabowo di Mesir pada 17–19 Desember 2024.
Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan, “Saya dalam rangka memberi kesempatan, memberi kesempatan untuk tobat. Hei, para koruptor atau yang pernah merasa mencuri dari rakyat, kalau kau kembalikan yang kau curi, ya mungkin kita maafkan. Tetapi, kembalikan dong. Nanti kita beri kesempatan cara mengembalikannya.”
Menanggapi gagasan tersebut, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, memberikan pandangannya. Setyo meyakini bahwa pengampunan yang dimaksud tidak akan diberlakukan untuk semua kasus korupsi.
“Saya yakin hal itu tidak akan diberlakukan untuk semua perkara, dan saya yakin juga tidak diperlakukan sama rata,” ujar Setyo kepada wartawan, Jumat (20/12).
Setyo menambahkan bahwa mungkin pengampunan hanya akan diterapkan pada kasus-kasus tertentu.
“Misalkan untuk yang kalau memenuhi hajat orang banyak saya yakin mungkin tidak,” jelasnya.
Ia juga menegaskan keyakinannya bahwa Prabowo adalah sosok yang tegas dalam pemberantasan korupsi di Indonesia, yang telah ditunjukkan sejak pelantikan dan sumpah jabatan di Senayan.
Setyo menekankan bahwa pernyataan Prabowo terkait pengampunan koruptor masih bersifat umum dan belum bisa diartikan secara harfiah. “Kita lihat konteksnya beliau kan menyampaikan itu masih secara umum, konteksnya ini nanti mungkin akan didetailkan oleh para pembantu beliau, seperti apa, karena kan kelanjutannya ada penjelasan beliau, nanti mekanismenya akan diatur,” imbuh Setyo.
Ia juga menyatakan bahwa mekanisme yang diatur nantinya akan lebih detail. “Mekanisme yang diatur itu seperti apa saya yakin nanti akan lebih detail,” pungkasnya.
Prabowo menjelaskan bahwa tujuan dari gagasan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada para koruptor untuk bertobat dan mengembalikan hasil curian mereka. Eks Menteri Pertahanan RI ini juga menekankan pentingnya ketaatan hukum bagi semua aparatur negara.
“Hai kalian-kalian yang sudah terima fasilitas dari bangsa negara. Bayarlah kewajibanmu! Asal kau bayar kewajibanmu, taat kepada hukum, sudah kita menghadap masa depan,” ucap Prabowo.
Namun, Prabowo juga memberikan peringatan tegas bagi mereka yang terus melanggar hukum.
“Tetapi, kalau kau bandel terus, apa boleh buat, kita akan menegakkan hukum,” tambahnya.
Gagasan pengampunan koruptor yang diusulkan oleh Presiden Prabowo Subianto menimbulkan berbagai reaksi dan pandangan dari berbagai pihak. Meskipun masih bersifat umum, gagasan ini menunjukkan upaya untuk mencari solusi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Dengan menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai mekanisme dan penerapannya, diharapkan gagasan ini dapat memberikan dampak positif dalam upaya pemberantasan korupsi di tanah air.
