Krisdayanti, diva yang juga merambah dunia politik melalui PDI Perjuangan (PDIP), baru-baru ini harus menelan pil pahit kekalahan dalam Pilkada Kota Batu, Malang, Jawa Timur, yang digelar serentak pada 27 November lalu. Dalam ajang tersebut, Krisdayanti yang berduet dengan Kresna Dewanata hanya mampu mengumpulkan 20,31 persen suara, menempatkan mereka di posisi buncit. Sementara itu, pasangan Nurahman Heli yang didukung oleh PKB, Gerindra, dan PSI berhasil meraih kemenangan dengan suara mayoritas.
Pasca kekalahan tersebut, Krisdayanti menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Permohonan maaf ini disampaikan dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya saat menghadiri resepsi pernikahan putri Andika Perkasa. Dalam video tersebut, Krisdayanti tampak mencium tangan Megawati sambil berkata, “Ibu maaf, saya belum berhasil.”
Menanggapi permohonan maaf tersebut, Megawati memberikan dukungan moral kepada Krisdayanti. Ia meminta agar Krisdayanti tetap bersemangat dan tidak berputus asa meskipun mengalami kekalahan. Megawati juga menyinggung adanya dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada, dengan mengatakan, “Jangan berputus asa, kan pada curang,” sambil menggenggam tangan Krisdayanti.
Krisdayanti juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Megawati atas dukungan yang telah diberikan selama ini. Melalui caption di unggahan Instagramnya, Krisdayanti menulis, “Terima kasih untuk semua cinta dan semangat perjuangan pada kami, Ibu.”
PDI Perjuangan (PDIP) mengusung Krisdayanti sebagai calon Wali Kota Batu bersama Kresna Dewanata. Meskipun telah berusaha keras dalam kampanye dan persiapan Pilkada, pasangan ini harus menerima kenyataan pahit dengan hasil yang tidak memuaskan. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Krisdayanti dan timnya untuk evaluasi dan perbaikan di masa mendatang.
Pernyataan Megawati mengenai dugaan kecurangan dalam Pilkada Kota Batu menambah dimensi baru dalam peristiwa ini. Dugaan tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai integritas dan transparansi proses pemilihan. Hal ini juga menjadi perhatian bagi pihak berwenang untuk memastikan bahwa setiap proses pemilihan berjalan dengan adil dan jujur.
Kekalahan dalam Pilkada ini bukanlah akhir dari perjalanan politik Krisdayanti. Dukungan dari Megawati dan partai menunjukkan bahwa Krisdayanti masih memiliki tempat dan peran penting dalam PDIP. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Krisdayanti diharapkan dapat bangkit dan terus berkontribusi dalam dunia politik Indonesia.
Kekalahan Krisdayanti dalam Pilkada Kota Batu menjadi momen refleksi dan pembelajaran bagi dirinya dan tim. Dukungan dari Megawati Soekarnoputri menunjukkan bahwa semangat perjuangan harus tetap menyala meskipun menghadapi kegagalan. Dengan evaluasi dan strategi yang tepat, Krisdayanti diharapkan dapat kembali bangkit dan meraih kesuksesan di masa depan.