Sebuah rekaman video yang memperlihatkan segerombolan remaja melakukan konvoi dengan sepeda motor secara sembrono telah menyebar luas di media sosial. Video tersebut menarik perhatian publik karena menampilkan perilaku yang membahayakan di jalan raya.
Tak hanya itu, dalam potongan video lainnya, tampak para remaja tersebut berjalan kaki sambil membawa senjata tajam jenis celurit. Aksi ini menambah kekhawatiran masyarakat, terutama karena diduga mereka berencana melakukan penyerangan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menanggapi video yang beredar, Kapolsek Kemayoran, Kompol Agung Ardiansyah, memberikan klarifikasi bahwa tidak ada penyerangan yang dilakukan oleh kelompok remaja tersebut. “Kalau nyerang nggak, cuma melintas doang,” ujarnya kepada wartawan pada Rabu (4/12). Ia menegaskan bahwa para remaja hanya melintas dan tidak ada warga yang menjadi korban.
Meskipun demikian, Kompol Agung menyatakan bahwa pihaknya tetap melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Aksi para remaja ini dinilai meresahkan masyarakat, sehingga polisi berupaya mencari tahu identitas dan asal-usul mereka. “Iya diburu, penyelidikan langsung kita cari siapa orang-orang itu dari mana, kita cari saksi-saksi juga yang melihat,” tambahnya.
Aksi konvoi dan membawa senjata tajam oleh remaja ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Keberadaan mereka di jalan raya tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pengguna jalan lainnya. Polisi diharapkan dapat segera mengidentifikasi dan menangani para pelaku untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya edukasi dan pengawasan terhadap perilaku remaja. Diperlukan kerjasama antara pihak kepolisian, sekolah, dan orang tua untuk memberikan pemahaman tentang bahaya tindakan ugal-ugalan dan penggunaan senjata tajam. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat.
Video viral yang menampilkan aksi konvoi remaja di Kemayoran telah memicu reaksi dari berbagai pihak. Meskipun tidak ada penyerangan yang terjadi, polisi tetap melakukan penyelidikan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Edukasi dan pencegahan menjadi kunci untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.