Menteri Agama, Nasaruddin Umar, baru-baru ini menyoroti komitmen dan kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap umat Islam, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada acara Mukernas IV MUI di Jakarta Pusat, Selasa (17/12), Nasaruddin mengungkapkan apresiasinya terhadap kemampuan Presiden Prabowo dalam memahami secara mendalam berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam.
Hari ini, Presiden Prabowo melakukan perjalanan ke Mesir untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8. Pertemuan ini merupakan ajang bagi para pemimpin negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim untuk berdiskusi dan berkolaborasi.
“Ini adalah kebanggaan bagi kita semua. Presiden kita terbang ke KTT D-8 untuk bertemu dengan para pemimpin negara-negara mayoritas muslim di Mesir,” ujar Nasaruddin.
Nasaruddin juga menekankan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis antara ulama dan umara (pemerintah). Menurutnya, peran ulama tidak hanya terbatas pada penanganan masalah sosial yang muncul, tetapi juga harus dilibatkan dalam upaya pencegahan dari akar permasalahan.
“Ulama seharusnya diajak untuk memikirkan sebab-sebab yang menimbulkan akibat sosial, bukan hanya menangani akibatnya saja,” jelas Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Lebih lanjut, Nasaruddin mengungkapkan bahwa di masa lalu, ulama dan tokoh agama seringkali hanya dilibatkan untuk memikirkan akibat dari masalah sosial, tanpa diajak untuk memahami penyebabnya. Hal ini, menurutnya, menyebabkan ulama lebih banyak berinteraksi dengan Kementerian Sosial daripada dengan pihak-pihak yang dapat membantu mencegah masalah dari awal.
KTT D-8 adalah pertemuan tiga tahunan yang melibatkan kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara-negara anggota. D-8 didirikan pada 15 Juni 1997 dengan tujuan untuk memperkuat kekuatan ekonomi negara-negara berpenduduk muslim dalam kerangka Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Negara-negara anggota D-8 meliputi Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turki, dan Pakistan.
Dengan kunjungan ini, diharapkan Presiden Prabowo dapat memperkuat hubungan dan kerja sama dengan negara-negara muslim lainnya, serta membawa manfaat bagi umat Islam di Indonesia dan dunia.