Tahun 2024 mencatatkan penurunan signifikan dalam jumlah kecelakaan maut di Jawa Barat, meskipun angka korban jiwa masih mencapai 2.778 orang. Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jabar, mengungkapkan bahwa total kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada tahun ini mencapai 7.442 kasus, menurun 21% dari 9.326 kasus pada tahun sebelumnya.
Kombes Jules menjelaskan bahwa jumlah korban tewas akibat kecelakaan pada 2024 menurun menjadi 2.778 orang, dibandingkan 3.445 orang pada 2023. Penurunan ini mencapai 667 orang atau sekitar 20 persen. Selain itu, korban luka berat pada 2024 tercatat sebanyak 627 orang, turun dari 767 orang pada 2023. Sementara itu, korban luka ringan pada 2024 mencapai 8.313 orang, dibandingkan 10.152 orang pada tahun sebelumnya.
Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) masih menjadi jalur yang menakutkan bagi para pengendara. Kombes Jules menyoroti beberapa kecelakaan menonjol yang terjadi sepanjang 2024. Salah satunya adalah kecelakaan di Tol Cipali yang melibatkan bus Habibah Jaya Kencana dan truk Mitsubishi Fuso, mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.
Selain itu, kecelakaan di jalur contra flow arah Cikampek yang melibatkan minibus Daihatsu Grand Max, bus Prima Jasa, dan minibus Toyota Rush juga menjadi perhatian. Insiden ini menyebabkan dua kendaraan terbakar dan menewaskan 12 orang. Kecelakaan lainnya terjadi di jalur menurun Sariater, Subang, yang melibatkan bus Transputra Fajar. Bus tersebut kehilangan kendali dan menabrak mobil Feroza serta tiga motor, mengakibatkan lima orang meninggal dunia.
Dengan tingginya angka kecelakaan di jalur-jalur tersebut, pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan upaya penanganan dan keselamatan di jalan raya. Kombes Jules menekankan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan para pengendara dalam mematuhi aturan lalu lintas untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Meskipun terdapat penurunan jumlah kecelakaan dan korban jiwa di Jawa Barat pada 2024, angka tersebut masih memprihatinkan. Jalan Tol Cipali dan Cipularang tetap menjadi fokus perhatian karena seringnya terjadi kecelakaan fatal. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, pihak berwenang, dan masyarakat untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya dan mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.