Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi Kuntoro Mangkusubroto, mantan Menteri Pertambangan dan Energi serta mantan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh. Menurut JK, tidak banyak pemimpin di Indonesia yang bersedia mengabdikan diri seperti Kuntoro, terutama dalam situasi sulit pasca Tsunami 2004. Kuntoro memilih untuk tinggal di Aceh bersama keluarganya, sementara banyak calon kepala BRR lainnya menolak untuk melakukan hal serupa.
Dalam sebuah acara di The Dharmawangsa, Jakarta, pada Selasa (17/12), JK menekankan pentingnya meneladani sikap Kuntoro.
“Memang ini harus menjadi contoh karena sekarang ini tentu ada, tapi tidak terlalu banyak lagi pemimpin yang bekerja seperti itu. Itulah harapan kita semua,” ujarnya.
JK mengajak masyarakat untuk menghormati dan mencontoh pengabdian Kuntoro yang telah menjalankan berbagai jabatan dengan integritas tinggi.
JK juga menyoroti integritas Kuntoro selama menjabat di pemerintahan. Ia menegaskan bahwa Kuntoro tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya, termasuk terlibat dalam praktik korupsi.
“Dan semuanya tidak ada ceritanya sampai sekarang di mana pun. Ada menteri mungkin ah sebelumnya itu. Tidak ada cerita apa pun penyeleweng, korup, atau lebih-lebih daripada itu. Semua merasa berhasil dan clean atas hal tersebut,” ucap JK, sembari menyinggung menteri-menteri lainnya di Indonesia.
Selain itu, JK juga mengingatkan tentang kepemimpinan Kuntoro saat menjabat sebagai Direktur Utama PT. Tambang Timah. Menurutnya, Kuntoro tidak pernah membiarkan pengambilan timah secara sembarangan, berbeda dengan praktik yang terjadi saat ini.
“Beliau tadi kepala timah, PT Timah, Tidak ada cerita seperti sekarang Bahwa orang mengambil timah seenaknya, gak ada cerita waktu itu. Jadi, artinya harus menjadi contoh,” tegas JK.
Kuntoro Mangkusubroto telah meninggal dunia pada tahun 2023 di usia 76 tahun. Kisah hidup dan pengabdiannya kini diabadikan dalam sebuah buku berjudul “Berenang di Segara Kuntoro: Analekta Memoar”. Buku ini dirilis bersama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, JK, dan Wakil Presiden RI ke-11 Boediono di The Dharmawangsa, Jakarta. Buku tersebut menjadi saksi bisu dari perjalanan hidup seorang pemimpin yang menginspirasi banyak orang dengan dedikasi dan integritasnya.
Kuntoro Mangkusubroto adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang mengabdi dengan tulus dan tanpa cela. Dedikasinya dalam berbagai jabatan, terutama saat menghadapi bencana besar, menjadi teladan bagi generasi pemimpin selanjutnya. Integritas dan komitmennya untuk tidak terlibat dalam praktik korupsi adalah warisan berharga yang patut dihormati dan dicontoh. Melalui buku “Berenang di Segara Kuntoro: Analekta Memoar”, kisah hidupnya akan terus menginspirasi dan menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini.