Habib Ja’far, seorang tokoh agama yang dihormati, memiliki banyak sahabat dari berbagai keyakinan. Baru-baru ini, ia menyiapkan hadiah spesial untuk teman-temannya yang beragama Kristen, baik Katolik maupun Protestan. Dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok-nya, Habib Ja’far mengungkapkan niatnya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang selama ini dekat dengannya, termasuk tokoh-tokoh seperti Pendeta Marcel, Pendeta Tomy, Romo Aan, Winona, dan sahabat barunya, Stanley Hao.
Alih-alih meminta bantuan dari stafnya, Habib Ja’far memilih untuk mengemas hadiah tersebut secara pribadi. “Saya ingin agar perjuangan dan ketulusan hati dalam mengirim hadiah ini dapat dirasakan oleh mereka,” jelasnya. Dengan cara ini, Habib Ja’far berharap bahwa hadiah yang diterima bukan hanya berupa benda fisik, tetapi juga membawa pesan ketulusan dan persahabatan.
Habib Ja’far menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, berbagi hadiah bukan hanya tentang memberikan barang, tetapi juga menyebarkan cinta dan persahabatan. Oleh karena itu, ia secara pribadi menyiapkan hadiah berupa minyak wangi dan bukhur, wewangian khas Arab. “Saya memilih ini untuk menciptakan hubungan yang wangi dan hangat antara umat beragama, serta untuk mengenal perbedaan budaya antara saya dan saudara-saudara Kristiani, yang sebagian dari mereka adalah keturunan Tionghoa,” ungkapnya.
Meskipun hadiah ini diberikan menjelang Natal, Habib Ja’far menegaskan bahwa pemberian ini tidak dimaksudkan sebagai kado Natal. “Ini bukan hadiah Natal khusus, tetapi lebih kepada berbagi kebaikan, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, bahwa setiap makhluk hidup, terutama manusia, berhak mendapatkan kebaikan dari kita, terlepas dari agamanya,” jelasnya.
Video yang diunggah oleh Habib Ja’far telah ditonton lebih dari 4 juta kali dan mendapat banyak pujian dari warganet. Banyak yang mengapresiasi tindakan Habib Ja’far sebagai contoh toleransi dan persahabatan antarumat beragama di Indonesia. “Mantap Bib, kita sebangsa dan setanah air Indonesia, menjunjung nilai-nilai budaya Indonesia,” tulis salah satu netizen. Komentar lain menyatakan, “Tuhan berkati Bib, terima kasih, salam damai.”
Dengan tindakan ini, Habib Ja’far menunjukkan bahwa persahabatan dan toleransi dapat melampaui batasan agama, dan bahwa kebaikan dapat dibagikan kepada siapa saja, kapan saja, tanpa harus terikat oleh momen tertentu.