Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal dengan Gus Miftah, belakangan ini menjadi pusat perhatian publik setelah video candaan yang dianggap merendahkan seorang pedagang es viral di media sosial. Sebagai seorang pendakwah dan Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Gus Miftah sering kali menjadi sorotan, baik karena gaya dakwahnya yang tidak biasa maupun kontroversi yang mengikutinya.
Pada tahun 2011, Gus Miftah mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Nama “Ora Aji” yang berarti “tidak berarti” mengandung filosofi bahwa hanya ketaqwaan yang diakui di hadapan Allah. Pesantren ini dikenal karena menampung santri dari berbagai latar belakang, termasuk anak jalanan, anak punk, dan mantan preman, menjadikannya sebagai tempat pembinaan yang inklusif.
Gus Miftah sering terlihat bergaul dengan kalangan selebriti dan pejabat. Kedekatannya dengan beberapa tokoh penting membuatnya kerap menjadi perbincangan publik. Baru-baru ini, ia dipanggil oleh Prabowo ke Kartanegara, meskipun tidak untuk posisi wakil menteri, melainkan untuk fokus pada bidang moderasi dan toleransi.
Nama Gus Miftah mulai dikenal luas setelah video dakwahnya di sebuah klub di Bali viral pada tahun 2018. Ia juga terkenal karena mendampingi Deddy Corbuzier dalam mengucapkan dua kalimat syahadat dan berperan dalam film “Mengejar Surga” pada tahun 2022. Namun, kehadirannya di media sosial sering kali menimbulkan kontroversi. Salah satunya adalah ketika ia memberikan orasi di peresmian renovasi Gereja Bethel Indonesia pada 30 April 2021, yang dianggap sebagian orang tidak pantas.
Pada tahun 2022, Gus Miftah kembali menuai kritik setelah dianggap menghina Ustadz Khalid Basalamah terkait pandangannya tentang wayang. Ia menggelar acara wayang bertajuk Dalang Menggugat yang diduga menyindir Ustadz Khalid Basalamah yang menyebut wayang haram.
Gus Miftah juga sempat viral karena insiden menoyor kepala istrinya, Ning Astuti, saat menyaksikan sebuah konser. Video yang beredar luas di media sosial tersebut memicu reaksi dari warganet yang menilai tindakan tersebut tidak pantas.
Terbaru, Gus Miftah kembali menjadi perbincangan setelah video candaan yang dianggap mengolok-olok seorang pedagang es viral di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat bercanda menggunakan bahasa Jawa yang dinilai tidak pantas: “Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual, gob*!” Ucapan tersebut disambut tawa oleh beberapa orang di atas panggung, namun ekspresi penjual es teh, seorang bapak bernama Sunhaji, tampak sedih, sehingga menarik simpati netizen.
Gus Miftah, dengan gaya dakwahnya yang nyentrik dan sering kali kontroversial, terus menjadi sorotan publik. Meskipun banyak yang mengkritik, tidak sedikit pula yang mengapresiasi pendekatannya yang berbeda dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Sebagai seorang tokoh yang berpengaruh, Gus Miftah diharapkan dapat terus berkontribusi positif dalam mempromosikan kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.