Presiden Prabowo Subianto mengingatkan Indonesia agar tidak terlena dan tetap waspada dalam menghadapi dinamika global yang terus berubah. Peringatan ini muncul setelah insiden di Korea Selatan, di mana Presiden Yoon Seok-yeol secara tiba-tiba mengumumkan darurat militer pada Selasa malam (3/12). Keputusan ini mengejutkan publik dan menimbulkan kegemparan di seluruh negeri.
Presiden Yoon Seok-yeol menyatakan bahwa darurat militer diperlukan karena ancaman dari Korea Utara dan adanya ‘pasukan anti-negara’. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap situasi keamanan yang dianggap mengancam stabilitas nasional. Namun, keputusan ini tidak berlangsung lama dan hanya bertahan beberapa jam.
Keputusan darurat militer tersebut memicu protes dari berbagai kalangan, termasuk warga sipil, anggota parlemen, dan bahkan anggota partai Presiden Yoon sendiri. Dalam pemungutan suara di parlemen, sebanyak 190 dari 300 anggota menolak keputusan tersebut. Penolakan ini menunjukkan ketidaksetujuan yang kuat terhadap langkah yang dianggap terlalu drastis dan tidak perlu.
Setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, Presiden Yoon akhirnya mencabut status darurat militer pada pukul 04.30 pagi waktu setempat. Pencabutan ini menandai berakhirnya periode singkat darurat militer yang sempat menghebohkan Korea Selatan. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan masukan dari parlemen dan masyarakat yang menilai bahwa ancaman yang ada dapat diatasi dengan cara lain.
Insiden di Korea Selatan ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. Presiden Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman keamanan. Meskipun situasi di Indonesia saat ini relatif stabil, Prabowo mengingatkan bahwa ancaman dapat datang kapan saja dan dari mana saja. Oleh karena itu, Indonesia harus terus memperkuat pertahanan dan keamanan nasional untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu stabilitas negara.
Keputusan darurat militer di Korea Selatan yang sempat menghebohkan ini menunjukkan betapa pentingnya pertimbangan matang dalam mengambil langkah-langkah keamanan. Bagi Indonesia, insiden ini menjadi pengingat untuk selalu waspada dan tidak lengah dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Dengan belajar dari pengalaman negara lain, Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.