Pada malam Kamis (5/12), terjadi bentrokan antara mahasiswa Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas di Jalan Melati Raya, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. Peristiwa ini berujung pada penahanan enam mahasiswa oleh pihak kepolisian. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Tidak ada korban jiwa, ada 6 orang yang berhasil kami amankan,” ungkap Gidion di Deli Serdang pada Jumat (6/10).
Hingga saat ini, Gidion belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai status keenam mahasiswa yang ditahan. Namun, ia menjelaskan bahwa bentrokan yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB tersebut merupakan kelanjutan dari insiden serupa yang terjadi sehari sebelumnya.
“Kami mengamankan beberapa orang ya yang kejadian tadi malam di lokasi yang lokasi kedua mahasiswa Unika dengan mahasiswa Unika juga,” jelasnya.
Menurut hasil penyelidikan sementara, bentrokan ini dipicu oleh arogansi antar fakultas di universitas tersebut. Meskipun demikian, Gidion tidak menyebutkan fakultas mana saja yang terlibat dalam konflik ini.
“Ya kalau menurut saya arogansi angkatan, arogansi fakultas, pencarian jati diri yang enggak jelas,” ungkap Gidion.
Gidion juga menegaskan bahwa meskipun para mahasiswa menggunakan sepeda motor, insiden ini tidak dapat dikategorikan sebagai aksi geng motor.
“Sebetulnya bukan (geng motor), mereka kan memang pakai motor, tapi apakah itu, definisi geng motor yang seperti apa, tapi mereka pakai motor,” tambahnya.
Bentrokan tersebut melibatkan puluhan mahasiswa yang meletuskan kembang api secara horizontal dan membawa kayu serta rotan. Selain itu, pecahan botol kaca juga ditemukan berserakan di jalan raya setelah bentrokan berakhir. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kekerasan antar mahasiswa yang terjadi di berbagai kampus di Indonesia.
Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan pihak-pihak yang terlibat dalam bentrokan ini. Diharapkan, dengan adanya penanganan yang tepat, insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang. Sementara itu, pihak universitas diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus.