Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan momen penting saat mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri seremoni peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek baru ke-9 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Undangan ini disampaikan ketika keduanya menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang bertujuan untuk membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 di Gedung Bappenas, Jakarta, pada Senin (30/12/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Basuki mengajak Prabowo untuk menghadiri groundbreaking 4-5 proyek baru di IKN yang dijadwalkan pada Januari 2025. Namun, ajakan tersebut tidak langsung disetujui oleh Prabowo. Ia mengusulkan untuk membicarakan lebih lanjut mengenai hal ini di waktu yang belum ditentukan. “Kalau kami sudah siap untuk Januari, tapi nanti tergantung jadwal Presiden. Tadi pada saat salaman dengan Bapak Presiden, beliau bilang, ‘hei kapan-kapan kita ngomong’,” ujar Basuki saat ditemui seusai acara.
Basuki menjelaskan bahwa proyek-proyek baru yang direncanakan untuk groundbreaking pada awal tahun depan mencakup infrastruktur penting seperti sekolah, hotel, restoran, dan gedung perkantoran. Total nilai dari proyek-proyek ini diperkirakan mencapai Rp 6,5 triliun. “Jadi sudah laporan ke Pak Presiden. Karena, Pak Menteri PU laporan untuk peresmian, saya laporan untuk ground breaking. Ada 4-5 groundbreaking, hotel, sekolah, restoran, kantor,” jelasnya.
Meskipun ajakan untuk groundbreaking telah disampaikan, Basuki menyadari bahwa pelaksanaan proyek ini sangat bergantung pada jadwal Presiden Prabowo. Tantangan dalam menyelaraskan jadwal dan memastikan kesiapan semua pihak menjadi perhatian utama. Namun, Basuki optimis bahwa proyek-proyek ini akan memberikan dampak positif bagi pengembangan IKN dan meningkatkan kualitas infrastruktur di wilayah tersebut.
Ajakan Basuki Hadimuljono kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri groundbreaking proyek baru di IKN menandai langkah penting dalam pengembangan infrastruktur di Kalimantan Timur. Dengan nilai proyek mencapai Rp 6,5 triliun, diharapkan proyek ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan nasional. Meskipun masih ada tantangan dalam penjadwalan, optimisme tetap tinggi untuk mewujudkan visi pembangunan yang lebih baik di IKN.