Bank Indonesia (BI) tengah bersiap untuk memperluas cakupan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan memperkenalkan teknologi QRIS Tap berbasis NFC (Near Field Communication) pada tahun mendatang. Teknologi ini dirancang untuk mempermudah pengguna dalam melakukan transaksi hanya dengan menempelkan atau mendekatkan ponsel mereka ke mesin pembaca, tanpa perlu memindai kode QR secara manual.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, mengungkapkan bahwa implementasi QRIS Tap berbasis NFC ini dijadwalkan akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2025. Sektor transportasi akan menjadi pelopor dalam adopsi teknologi ini, dengan penumpang MRT Jakarta sebagai salah satu pengguna awal. Dengan teknologi ini, penumpang dapat melakukan tap in dan tap out dengan lebih mudah hanya dengan mendekatkan ponsel mereka ke mesin pembaca.
“Kita akan melakukan Tap NFC, kalau tidak ada halangan di triwulan I bisa implementasi,” ujar Filianingsih dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BI, Jakarta, pada Rabu (18/12). Pernyataan ini menunjukkan kesiapan BI dalam menghadirkan inovasi teknologi pembayaran yang lebih praktis dan efisien bagi masyarakat.
Penggunaan QRIS Tap berbasis NFC menawarkan berbagai manfaat, termasuk kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi. Teknologi ini juga meningkatkan keamanan transaksi, karena mengurangi risiko kesalahan dalam pemindaian kode QR. Selain itu, adopsi teknologi NFC diharapkan dapat mendorong peningkatan penggunaan pembayaran digital di Indonesia, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempercepat inklusi keuangan.
Meskipun demikian, implementasi teknologi baru ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur dan perangkat yang mendukung teknologi NFC. BI dan pihak terkait perlu memastikan bahwa semua perangkat dan sistem yang digunakan dapat berfungsi dengan baik untuk mendukung kelancaran transaksi.
Dengan peluncuran QRIS Tap berbasis NFC, Bank Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sistem pembayaran digital yang lebih canggih dan efisien. Diharapkan, inovasi ini dapat memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih baik bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Implementasi yang sukses akan menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara dengan ekosistem pembayaran digital yang maju dan inklusif.