Desa Towiora, yang berlokasi di Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, diterjang banjir pada Sabtu (30/11). Musibah ini menyebabkan sekitar 100 rumah warga terendam air, memaksa penduduk setempat untuk menghadapi situasi yang menantang.
Sebanyak 100 kepala keluarga (KK) di desa tersebut terkena dampak langsung dari banjir ini. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Berdasarkan hasil asesmen, sebanyak 100 KK terdampak banjir di Dusun 1 dan Dusun 2, Desa Towiora,” ujar Andy Sembiring, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, dalam pernyataannya yang dikutip dari Antara pada Minggu (1/12).
Andy menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah tersebut, sehingga mengakibatkan air sungai setempat meluap dan merendam permukiman warga. Kondisi ini menambah beban bagi masyarakat yang harus berjuang melindungi harta benda mereka dari kerusakan lebih lanjut.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Donggala saat ini tengah berkoordinasi dengan aparat desa setempat untuk melakukan asesmen dan pemantauan di lapangan. Langkah ini diambil guna memastikan bahwa bantuan dan dukungan yang diperlukan dapat segera disalurkan kepada warga yang terdampak.
Meskipun hujan masih mengguyur dengan intensitas sedang, banjir mulai berangsur surut. Namun, air masih menggenangi beberapa rumah warga, menandakan bahwa situasi belum sepenuhnya pulih.
“Sampai saat ini hujan masih mengguyur dengan intensitas sedang. Banjir mulai berangsur surut, namun masih menggenangi rumah warga,” tambah Andy.
Dengan kondisi cuaca yang masih belum menentu, warga Desa Towiora berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak banjir ini. Selain itu, langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana diharapkan dapat ditingkatkan untuk mengurangi risiko kejadian serupa di masa mendatang.
Banjir yang melanda Desa Towiora menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Dengan kerjasama yang solid, diharapkan dampak dari bencana seperti ini dapat diminimalisir, dan pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan efektif.