Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (20/12) telah mengakibatkan banjir di berbagai wilayah Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Air mulai meluap ke permukiman warga dan jalanan pada Sabtu pagi (21/12), menyebabkan akses jalan Trans Sulawesi, khususnya di jalan poros Barru-Parepare dan Barru-Soppeng, terputus dan tidak dapat dilalui kendaraan.
Menurut data dari BPBD Sulsel dan Barru, ketinggian air mencapai 50 hingga 60 cm di hampir seluruh kecamatan di Barru.
“Banjir merata di semua kecamatan dengan ketinggian air di atas lutut orang dewasa atau sekitar 50-60 cm,” ujar Haeruddin, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Barru, kepada wartawan.
Banjir dengan ketinggian mencapai 60 cm telah merendam tujuh kecamatan, yaitu Barru, Balusu, Soppeng, Riaja, Mallusetasi, Tanete Rilau, Tanete Riaja, dan Pujananting. Berdasarkan video yang beredar, banjir tidak hanya memutus akses jalan Trans Sulawesi tetapi juga merendam sejumlah mobil warga yang terparkir di jalan, salah satunya di daerah Panciro Takalasi, Barru. Ketinggian air bahkan mencapai kaca mobil, hampir menenggelamkannya.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan sejumlah personel ke lokasi banjir di Sulsel, termasuk di Barru.
“Teman-teman di BPBD masih di lokasi untuk evakuasi dan antisipasi penyelamatan,” katanya.
Tragisnya, banjir ini juga menelan korban jiwa. Rahmatullah, seorang pelajar berusia 10 tahun, ditemukan tewas setelah terseret banjir di Kabupaten Barru. Ia terseret arus dan tenggelam saat pulang sekolah.
“Iya benar, terdapat seorang anak, siswa SD meninggal dunia karena banjir,” ungkap Kapolres Barru, AKBP Dodik Susianto.
Selain banjir, bencana tanah longsor juga melanda Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (21/12). Hujan deras yang terjadi sejak Jumat (20/12) menyebabkan tanah longsor di wilayah ketinggian Dusun Teppoe, Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng. Sebanyak 10 rumah warga tertimbun tanah longsor, dan satu rumah lainnya hanyut terbawa arus banjir.
Musibah ini mengakibatkan sejumlah warga mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Selain itu, dilaporkan satu orang warga dinyatakan hilang.
“Memang warga ada yang tertimpa tanah longsor. Mereka yang selamat, mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke Puskesmas dirawat. Tapi, katanya masih ada satu orang warga yang hilang,” ujar Arinal, Kaur Umum Desa Mattabulu.
Petugas gabungan dari TNI-Polri hingga BPBD Soppeng saat ini tengah melakukan pencarian dan evakuasi terhadap warga yang terdampak. Identitas warga yang dinyatakan hilang belum diketahui, dan upaya pencarian masih terus dilakukan.
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Barru dan Soppeng ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan penanganan bencana yang cepat dan efektif. Dengan adanya koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, diharapkan dampak dari bencana ini dapat diminimalisir dan keselamatan warga dapat terjamin. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.