Andre Onana, penjaga gawang Manchester United, kembali menjadi sorotan para penggemar dalam beberapa pekan terakhir. Penampilannya yang kerap diwarnai kesalahan membuat tim asuhan Ruben Amorim mengalami kesulitan di berbagai kompetisi, termasuk Liga Inggris, Liga Europa, dan Piala Liga.
Onana didatangkan dari Inter Milan pada tahun 2023. Pada awal kedatangannya, performa Onana sempat mengkhawatirkan karena sering melakukan kesalahan. Namun, seiring berjalannya waktu, kinerjanya mulai membaik dan kritik yang semula tajam perlahan mereda.
Di bawah kepelatihan Ruben Amorim, blunder kembali menjadi bagian dari penampilan Onana. Salah satu insiden terbaru adalah ketika Onana kebobolan langsung dari tendangan sudut saat Manchester United kalah dari Wolverhampton Wanderers pada laga Boxing Day Liga Inggris.
Kinerja buruk Onana menarik perhatian mantan kiper Manchester United, Massimo Taibi. Pria asal Italia ini menyarankan agar Onana segera meninggalkan Old Trafford. Menurut Taibi, Onana tidak cocok dengan gaya permainan Manchester United dan Liga Inggris.
“Saya akan langsung ke intinya dan mengatakan kepadanya, ‘Andre, kamu adalah salah satu kiper terbaik di Eropa, tetapi di Liga Primer, performamu buruk’. Abaikan kritik, lakukan introspeksi, tekan tombol reset, dan terus maju. Dan jika keadaan tidak berubah pada bulan Juni, pergi,” ujar Taibi.
Taibi melihat potensi besar dalam diri Onana sebagai kiper hebat. Namun, ia menilai bahwa Onana salah memilih klub. Tekanan di Manchester United dan lingkungan sekitarnya tidak sesuai untuk mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut. Taibi menyarankan agar Onana bermain di Italia atau Prancis.
“Bagi saya, dia adalah kiper kuat yang menemukan dirinya dalam situasi di mana dia tidak dapat menunjukkan keahliannya karena dia tidak cocok untuk permainan Inggris. Dia hanya cocok untuk Liga Primer dalam hal kemampuan dan struktur permainan bolanya. Andre lebih cocok untuk tim Italia atau Prancis,” kata Taibi.
Taibi menyesalkan keputusan Onana yang berani mengambil risiko besar dengan meninggalkan Inter Milan dan bergabung dengan Manchester United. Keputusan tersebut justru berujung pada situasi yang berantakan, dengan Onana berada di bawah tekanan hebat di Old Trafford.
“Jika saya diposisinya, saya tidak akan meninggalkan Inter, tempat di mana dia adalah pemain hebat. Dia mengambil risiko yang diperhitungkan dengan berpikir bahwa dia akan cocok dengan Manchester United, tetapi itu menjadi bumerang. Namun, meskipun dia belum memenuhi harapan, dia tetap menjadi kiper terbaik, salah satu yang terbaik di Eropa.”
Berikut adalah klasemen sementara Liga Inggris:
- Liverpool – 18 pertandingan, 14 menang, 3 seri, 1 kalah, 45 gol, +28 selisih, 45 poin
- Nottingham Forest – 19 pertandingan, 11 menang, 4 seri, 4 kalah, 26 gol, +7 selisih, 37 poin
- Arsenal – 18 pertandingan, 10 menang, 6 seri, 2 kalah, 35 gol, +19 selisih, 36 poin
- Chelsea – 18 pertandingan, 10 menang, 5 seri, 3 kalah, 38 gol, +17 selisih, 35 poin
- Man City – 19 pertandingan, 9 menang, 4 seri, 6 kalah, 32 gol, +6 selisih, 31 poin
- Bournemouth – 19 pertandingan, 8 menang, 6 seri, 5 kalah, 29 gol, +6 selisih, 30 poin
- Newcastle – 18 pertandingan, 8 menang, 5 seri, 5 kalah, 30 gol, +9 selisih, 29 poin
- Fulham – 19 pertandingan, 7 menang, 8 seri, 4 kalah, 28 gol, +3 selisih, 29 poin
- Aston Villa – 18 pertandingan, 8 menang, 4 seri, 6 kalah, 26 gol, -3 selisih, 28 poin
- Brighton – 18 pertandingan, 6 menang, 8 seri, 4 kalah, 27 gol, +1 selisih, 26 poin
Andre Onana menghadapi tantangan besar di Manchester United, dengan sorotan tajam dari penggemar dan kritik dari mantan pemain. Meskipun memiliki potensi besar, Onana harus mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kariernya, apakah tetap bertahan di Liga Inggris atau mencari peluang di liga lain yang lebih sesuai dengan gaya permainannya. Keputusan ini akan menjadi penentu bagi masa depan kariernya sebagai salah satu kiper terbaik di Eropa.