Pada hari Senin (23/12), sekelompok pengemudi ojek daring (ojol) mendatangi pangkalan ojek di kawasan Cimekar, Kecamatan Cileunyi, serta Masjid Al-Jabbar, Kecamatan Gedebage, Bandung. Aksi ini dipicu oleh dugaan pencegatan terhadap seorang pengemudi ojol yang sedang mengangkut penumpang oleh ojek pangkalan di Cimekar pada Minggu malam (22/12). Menurut Firdaus, salah satu pengemudi ojol yang terlibat, insiden tersebut berlanjut dengan pengejaran dan penarikan yang menyebabkan pengemudi ojol dan penumpangnya terjatuh. Penumpang, seorang perempuan, mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Firdaus mengungkapkan bahwa informasi mengenai insiden ini pertama kali diterimanya melalui grup komunikasi pengemudi ojol. Aksi yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB ini bertujuan untuk menunjukkan solidaritas dan meminta klarifikasi dari pihak ojek pangkalan terkait dugaan kekerasan tersebut. Sebelum menuju pangkalan ojek di dekat Masjid Al-Jabbar, massa ojol terlebih dahulu mendatangi pangkalan ojek Cimekar, namun tidak menemukan sopir ojek pangkalan di sana.
Di pangkalan dekat Masjid Al-Jabbar, Gedebage, sekitar seratus pengemudi ojol berdialog dengan tiga ojek pangkalan. Maulana, salah satu pengemudi ojol, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bertujuan untuk mencari informasi dan memberikan edukasi kepada ojek pangkalan. “Tadi saya sempat ke pangkalan di depan, mau coba kasih edukasi biar sama-sama ngerti, sama-sama cari rezeki juga,” ujarnya.
Reaksi Ojek Pangkalan dan Pihak Kepolisian
Dadan, salah satu ojek di Pangkalan Masjid Al-Jabar, mengaku terkejut dengan kedatangan ratusan pengemudi ojol. Ia menyatakan bahwa kelompok ojol tersebut menanyakan tentang pelaku yang diduga mencegat ojol. “Kita enggak tahu apa-apa. Di sini adem-ayem aja, enggak tahu masalahnya apa, tiba-tiba datang. Ternyata pas ditanya membahas masalah di Cimekar,” ucapnya.
Petugas piket dari Polsek Gedebage, Iptu Casio, menyatakan bahwa para ojol berencana bertemu dengan ketua opang di sekitar Gedebage-Cimekar. Ia mengimbau agar massa tidak main hakim sendiri dan menyerahkan penanganan kasus kepada pihak berwenang. Sekitar pukul 10.46 WIB, massa aksi membubarkan diri setelah diminta oleh petugas kepolisian. Casio menambahkan bahwa kasus ini akan ditangani oleh Polsek Cileunyi.
Aksi solidaritas pengemudi ojol di Bandung ini menyoroti pentingnya dialog dan penyelesaian masalah secara damai. Dengan adanya komunikasi yang baik antara pihak-pihak terkait, diharapkan insiden serupa dapat dihindari di masa mendatang. Pihak kepolisian diharapkan dapat menangani kasus ini dengan adil dan transparan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum tetap terjaga.