JAKARTA – “Apa kabar, sahabat-sahabat? Sudah siap menerima hadiah ulang tahun pertama dari pemerintah berupa pemeriksaan kesehatan gratis?” demikian sapaan hangat dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam video yang diunggah di akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri) pada Senin, 11 November 2024. Dalam video tersebut, Budi tampil dengan kemeja putih dan kacamata, menyampaikan informasi penting mengenai program yang telah lama dinantikan masyarakat.
Program ini, yang disebut sebagai ‘kado’ dari pemerintah, mencakup berbagai informasi penting seperti tata cara pendaftaran dan jenis pemeriksaan yang akan diterima. Budi menekankan bahwa program ini bukan sekadar pemeriksaan kesehatan biasa.
“Ini bukan hanya cek tensi. Ada pemeriksaan untuk semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia seperti saya. Tunggu tanggal mainnya!” ujarnya dengan senyum semringah, menggunakan gaya bahasa yang santai dan akrab.
Di akhir pengumuman, Budi memberikan penekanan penting agar masyarakat tidak salah paham mengenai program ini.
“Supaya tidak salah ekspektasi, ini bukan medical check-up seperti di klinik swasta yang mahal,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk segera mengunduh aplikasi SatuSehat, karena hanya mereka yang telah mengunduh aplikasi ini yang akan mendapatkan tiket gratis untuk skrining saat ulang tahun.
Video berdurasi sekitar satu menit tersebut telah ditonton ratusan ribu kali dan menjadi viral di media sosial. Respon positif dari netizen pun berdatangan, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap program ini.
“Wow, mantap banget, Indonesia makin sehat,” komentar salah satu warganet. “Ini hadiah yang sangat hebat, terima kasih,” timpal warganet lainnya.
Program skrining kesehatan gratis ini merupakan bagian dari tiga program percepatan (quick win) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto di sektor kesehatan. Rencananya, program ini akan mulai dijalankan pada Januari 2025. Tujuannya adalah untuk meningkatkan deteksi dini dan pencegahan penyakit di masyarakat, sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.
Layanan skrining kesehatan gratis ini berbeda dengan skrining JKN yang mencakup 14 jenis penyakit. Skrining gratis ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.
Kategori Skrining Berdasarkan Usia
- Skrining Balita: Fokus pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital.
- Skrining Remaja: Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi.
- Skrining Dewasa: Fokus pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks.
- Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, dan kesehatan umum terkait penuaan.
Skrining kesehatan gratis akan dilakukan di Puskesmas dan lembaga pendidikan sesuai kategori usia. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk mendukung pendataan. Selain itu, Kemenkes juga bekerja sama dengan Bank Dunia untuk melengkapi fasilitas alat kesehatan di 10.000 puskesmas.
Pemerintahan Prabowo-Gibran telah menganggarkan sekitar Rp3,3 triliun untuk program ini, dengan target 52 juta warga Indonesia. Program ini direncanakan berlangsung selama lima tahun, dengan target 220 juta warga yang dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyambut baik program ini sebagai langkah maju pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. IDI menilai program ini akan berdampak positif, seperti deteksi dini penyakit dan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan. BPJS Kesehatan memperkirakan peningkatan klaim dalam jangka pendek, namun program ini diyakini dapat menekan potensi lonjakan klaim dalam jangka panjang. Dengan deteksi dini, masyarakat diharapkan lebih mawas diri dalam menjaga kesehatan, sehingga mengurangi beban klaim BPJS Kesehatan.
Dengan program ini, pemerintah berharap dapat memberikan akses kesehatan yang lebih merata dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Mari kita dukung dan kawal program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.