Setelah dua puluh tahun memegang kendali di Kota Depok, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghadapi tantangan besar dalam Pilwalkot 2024. Kali ini, hasil pemilihan menunjukkan kemungkinan perubahan signifikan dalam kepemimpinan kota yang dikenal sebagai Kota Belimbing ini.
Pemilihan Wali Kota Depok 2024 mempertemukan dua pasangan calon yang bersaing ketat. Imam Budi Hartono, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok dan merupakan kandidat andalan PKS, berhadapan dengan Supian Suri, Sekretaris Daerah Kota Depok yang didukung oleh mayoritas partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin oleh Prabowo.
Menurut hasil quick count dari Voxpol Center dengan suara masuk 100%, PKS harus merelakan tahta di Depok. Imam Budi Hartono kalah dari Supian Suri, yang didukung oleh koalisi besar partai-partai politik.
Dalam Pilwalkot 2024, pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi mendapatkan dukungan dari PKS dan Golkar. Sementara itu, pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah didukung oleh Koalisi Indonesia Maju Plus, yang terdiri dari Partai Nasdem, PAN, PKB, Partai Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Ummat, dan PSI.
Meskipun hasil quick count menunjukkan kekalahan, PKS belum memberikan banyak komentar. Mereka memilih untuk menunggu hasil pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kita tunggu hasil real count saja ya,” ujar Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri pada Kamis (27/11).
Di sisi lain, PKS Depok mengklaim bahwa pasangan Imam-Ririn masih unggul berdasarkan quick count internal mereka.
“Hasil perhitungan dari tim rekapitulasi internal kami dan juga quick count-nya, posisi saat ini alhamdulillah Imam-Ririn 51,5 persen,” ungkap Ketua Tim Pemenangan dan Sekretaris Umum PKS Depok, Bobby Hermanto, dalam konferensi pers yang diadakan secara daring melalui Youtube PKSTV Depok.
Dengan hasil yang berbeda antara quick count eksternal dan internal, ketegangan politik di Depok semakin meningkat. Semua pihak kini menantikan hasil resmi dari KPU untuk memastikan siapa yang akan memimpin Depok dalam periode mendatang. Bagi PKS, ini adalah momen krusial yang akan menentukan apakah mereka dapat mempertahankan dominasi politik mereka di kota ini atau harus menyerahkan kendali kepada koalisi baru.