Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengambil langkah drastis dengan memecat Effendi Muara Sakti Simbolon dari keanggotaan partai. Keputusan ini diambil menyusul manuver politik yang dilakukan Effendi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Surat pemecatan tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, pada tanggal 28 November 2024.
Dalam surat tersebut, dinyatakan bahwa Effendi dikenakan sanksi organisasi berupa pemecatan dari keanggotaan PDIP. Selain itu, Effendi juga dilarang untuk melakukan kegiatan atau menduduki posisi apa pun yang mengatasnamakan partai.
Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, mengonfirmasi kebenaran surat pemecatan tersebut.
“Benar, yang bersangkutan dipecat sebagai anggota partai karena melanggar kode etik dan disiplin partai serta AD/ART partai,” ujar Djarot saat dikonfirmasi pada Sabtu (30/11).
Pada Pilgub Jakarta, PDIP mengusung pasangan calon Pramono Anung dan Rano Karno. Namun, Effendi Simbolon diketahui ikut mengkampanyekan pasangan calon dari KIM Plus, yaitu Ridwan Kamil dan Suswono. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap kebijakan partai.
Djarot menegaskan bahwa pemecatan Effendi dilakukan karena keterlibatannya dalam kampanye pasangan calon yang bukan diusung oleh PDIP.
“Benar (dipecat karena ikut kampanye RK),” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Effendi Simbolon belum memberikan komentar terkait pemecatannya dari PDIP. Upaya konfirmasi yang dilakukan kepada Effendi belum mendapatkan tanggapan.
Pemecatan ini tentunya akan berdampak signifikan terhadap karir politik Effendi Simbolon. Sebagai seorang politisi yang telah lama berkiprah di PDIP, keputusan ini menandai titik balik dalam perjalanan politiknya. Langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Effendi masih menjadi tanda tanya besar.
Pemecatan Effendi Simbolon dari PDIP menyoroti pentingnya disiplin dan kesetiaan terhadap partai dalam dunia politik. Keputusan ini juga menunjukkan bahwa PDIP tidak segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang melanggar aturan partai. Dengan situasi politik yang terus berkembang, publik menantikan langkah selanjutnya dari Effendi Simbolon dan dampaknya terhadap dinamika politik di Indonesia.