XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia
  • Home
  • Viral
  • Nasional
  • Selebriti
  • E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
Reading: Motif Penembakan di Polres Solok Selatan: Dugaan Perlindungan Tambang Ilegal
Share
  • Subscribe US
Notification
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda IndonesiaXVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Nasional
  • Selebriti
  • Game & E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
  • Viral & Trending
Search
  • Home
  • Nasional
  • Selebriti
  • Game & E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
  • Viral & Trending
Have an existing account? Sign In
Follow US
© XVG.co.id - Portal Media Generasi Muda Indonesia
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia > Blog > Nasional > Motif Penembakan di Polres Solok Selatan: Dugaan Perlindungan Tambang Ilegal
Nasional

Motif Penembakan di Polres Solok Selatan: Dugaan Perlindungan Tambang Ilegal

Redaksi XVG
Last updated: 24 November 2024 11:36 am
Redaksi XVG
Share
4 Min Read

Peristiwa penembakan yang melibatkan dua perwira polisi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, mengguncang masyarakat. AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan, diduga menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok, AKP Ulil Ryanto Anshari. Motif di balik kejadian ini perlahan terungkap, diduga berkaitan dengan pengungkapan kasus tambang ilegal jenis galian C di wilayah tersebut.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, mengungkapkan kecurigaannya bahwa AKP Dadang Iskandar mungkin terlibat dalam melindungi tambang liar galian C. Sugeng mendesak Polda Sumbar untuk bertindak tegas dalam menangani kasus ini.

“AKP Dadang Iskandar harus dicopot dan diproses pidana. Ini perlu diselesaikan secara lugas dan tegas,” tegas Sugeng, seperti dilansir Tribunnews.com.

Sugeng juga menuturkan bahwa AKP Dadang Iskandar diduga tidak senang dengan tindakan penegakan hukum yang dilakukan oleh AKP Ulil Ryanto Anshari terhadap tambang ilegal tersebut.

“Apa urusannya Kabag Ops AKP Dadang Iskandar datang ke Mako Polres yang saat itu sedang proses? Dugaan saya ada ketidaksenangan terhadap Kasat Reskrim dan tim serta Tipidter yang sedang melakukan penegakan hukum terhadap tambang liar,” ujarnya.

IPW menekankan pentingnya mitigasi insiden tembak-menembak ini untuk mengungkap siapa sebenarnya AKP Dadang Iskandar.

“Apakah dia terlibat dalam perlindungan terkait tambang ilegal? Jadi harus didalami motif penembakan ini sesungguhnya apa,” kata Sugeng.

Dalam pandangan IPW, kasus ini mencerminkan adanya dikotomi antara dua pihak: Kasat Reskrim yang ingin menegakkan hukum dan Kabag Ops yang diduga ingin melindungi praktik tambang ilegal. Oleh karena itu, tindakan tegas dan penyelidikan mendalam diperlukan, terutama jika terbukti bahwa Kabag Ops melindungi kegiatan ilegal tersebut.

Peristiwa penembakan terjadi di Mapolres Solok Selatan, tepatnya di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, sekitar pukul 00.43 WIB. Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi di area parkir.

“Kejadiannya pada malam dini hari tadi, Jumat tanggal 22 November 2024 pukul 00.15 WIB,” ungkap Irjen Pol Suharyono.

Korban, AKP Ulil, diduga diikuti oleh pelaku saat hendak mengambil handphone di kendaraannya.

“Dan, ditembak dengan cara yang sangat tidak manusiawi dan akhirnya sudah tewas di tempat,” tambah Irjen Pol Suharyono.

Insiden bermula ketika AKP Ulil menerima panggilan telepon dari AKP Dadang terkait penangkapan pelaku tambang galian C ilegal. Saat pelaku tiba di Mapolres, tim penyidik langsung melakukan pemeriksaan di ruang Reskrim. Namun, di tengah proses tersebut, terdengar suara tembakan dari luar ruangan. AKP Ulil ditemukan tergeletak dengan luka tembak di kepala, tepatnya di bagian pelipis dan pipi kanan.

Sementara itu, AKP Dadang terlihat meninggalkan Mapolres menggunakan mobil dinas Polri. Barang bukti berupa senjata api pendek jenis pistol yang diduga digunakan dalam insiden tersebut telah diamankan bersama beberapa selongsong peluru.

Tidak lama setelah kejadian, AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri ke Polda Sumbar.

“Kurang lebih pukul 03.30, saya mendapatkan informasi, pelaku menyerahkan diri,” kata Suharyono.

Kasus ini menyoroti pentingnya integritas dan penegakan hukum yang tegas dalam menghadapi praktik ilegal, serta menuntut transparansi dan keadilan dalam penanganannya.

TAGGED:AKP Dadang IskandarAKP Ulil Ryanto AnshariMotif Penembakan di Polres Solok
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
TwitterFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Popular News

Pemusatan Latihan Timnas Indonesia U-20: Kehadiran Welber Jardim Ditunggu
16 Januari 2025
Penarikan Produk Pistachio Nutworks: Upaya Preventif Melawan Kontaminasi Salmonela
25 November 2024
Pengisian DPRP Papua: Jaminan Transparansi dan Akuntabilitas dalam Mekanisme Pengangkatan
30 April 2025
Lagu Natal Viral 2024: Menghidupkan Semangat dengan Melodi yang Menggetarkan
25 Desember 2024
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia

Memberships

  • Redaksi
  • Tentang Kami

Quick Links

  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Iklan
  • Pedoman Siber
FacebookLike
TwitterFollow
YoutubeSubscribe

© XVG.co.id – Portal Media Generasi Muda Emas Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?