Dama Kara Nurdini Prihastiti, seorang pendiri dengan visi jauh ke depan, memulai usaha dengan tujuan luhur: memberikan manfaat bagi sesama. Merek yang kini semakin dikenal ini terilhami dari karya seni yang dihasilkan oleh individu dengan Disabilitas. Menggambar, yang kerap direkomendasikan sebagai terapi bagi mereka, menjadi sumber inspirasi mendalam bagi Dini, sapaan akrab Nurdini. Ia melihat makna yang dalam dari setiap karya yang dihasilkan, dan ini mendorongnya untuk mengembangkan usaha yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan.
Dalam sebuah acara di Jakarta akhir pekan lalu, Nurdini mengungkapkan kekagumannya terhadap kompetisi bisnis The Beauty of GIVing. Kompetisi ini dianggapnya sebagai batu loncatan bagi para womenpreneur untuk terus berkarya, meningkatkan kualitas produk, dan mewujudkan dampak sosial serta lingkungan yang positif.
“Kompetisi ini sangat luar biasa karena dapat menjadi batu loncatan bagi para womenpreneur untuk terus berkarya,” ujar Nurdini.
Nurdini Prihastiti berbagi tiga tips penting bagi para womenpreneur muda Indonesia yang ingin membangun bisnis berdampak. Pertama, temukan tujuan utama yang ingin dicapai. Kedua, perluas jaringan untuk memperbesar dampak yang bisa diberikan kepada lebih banyak orang. Ketiga, selalu tingkatkan performa bisnis agar kontribusi dapat dirasakan lebih luas dan memberi manfaat bagi banyak pihak.
“Di Indonesia, belum banyak ruang bagi difabel untuk menyalurkan kelebihan mereka. Kami melihat celah itu,” tambah Dini.
Jenama lokal Batik yang dipimpin oleh Dama Kara mulai membuka kerja sama untuk kelas menggambar dengan teman-teman disabilitas. Selain itu, mereka juga merintis pasar internasional. Satu per satu panggung fashion show mulai dijajal, termasuk Jakarta Modest Fashion Week (JMFW) dan IN2MF Goes to Paris. Pada Agustus 2024, mereka juga tampil di COEX Korea Selatan, didukung oleh Kementerian Perdagangan, untuk membawakan koleksi hasil kolaborasi dengan seorang tuli bernama Salma.
Evelyn Elrica Setiawan, Brand Manager Giv, menegaskan bahwa kompetisi bisnis ini merupakan wujud komitmen untuk menginspirasi perempuan Indonesia.
“Kami percaya bahwa kecantikan perempuan tidak hanya terpancar dari penampilannya, tetapi juga dari semangat yang menginspirasi sesama untuk memberikan dampak positif bagi sosial dan lingkungan,” ungkap Evelyn.
Ia mengajak setiap perempuan untuk memberi arti lebih pada kecantikannya melalui bisnis yang berdampak baik.
Dengan semangat dan dedikasi yang kuat, Dama Kara Nurdini Prihastiti dan timnya terus berupaya mengembangkan bisnis yang tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui kolaborasi dan inovasi, mereka membuktikan bahwa bisnis dapat menjadi alat untuk perubahan sosial yang signifikan.