Seorang kreator konten asal Amerika, Keith Lee, baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah unggahannya di TikTok memicu kontroversi yang berujung pada penutupan sementara sebuah restoran sushi di Belltown, Seattle, Amerika Serikat. Restoran tersebut, FOB Sushi Bar, menjadi sorotan setelah Lee membagikan ulasan positif tentang pengalaman kulinernya di sana pada 10 November.
Dalam kunjungannya ke Seattle, Lee sengaja menjelajahi berbagai restoran, dan FOB Sushi Bar menjadi salah satu destinasi utamanya. Dalam ulasannya, Lee mencoba 10 jenis sushi yang ditawarkan oleh FOB, dan salah satu yang paling menarik perhatiannya adalah sashimi salt and pepper hamachi. Lee memberikan nilai 8,5 dari 10 untuk hidangan tersebut, menyebutnya sebagai favoritnya. Namun, siapa sangka, pujian ini justru memicu kontroversi di kemudian hari.
Awalnya, ulasan positif dari Lee membawa dampak positif bagi FOB Sushi Bar. Vincent Chen, salah satu pemilik restoran, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung meningkat hingga 50 persen, dengan banyak pelanggan datang dari berbagai daerah untuk mencicipi sushi yang dipuji Lee.
“Ini benar-benar membantu bisnis kecil seperti kami… Sebenarnya, ini adalah hal terbaik yang pernah terjadi padaku,” kata Chen.
Namun, beberapa hari kemudian, video Lee memicu kekhawatiran setelah warganet memperhatikan adanya gerakan aneh pada potongan sashimi dalam video tersebut. Beberapa pengguna TikTok mengklaim melihat ikan bergerak, bahkan ada yang menyebutkan adanya cacing dalam potongan sashimi tersebut.
Menyadari bahwa restorannya menjadi perbincangan hangat di media sosial, pada 15 November, FOB Sushi Bar mengeluarkan pernyataan resmi di Instagram. Mereka mengucapkan terima kasih kepada Lee atas kunjungannya, namun membantah adanya cacing dalam hidangan sashimi mereka. FOB menjelaskan bahwa makanan laut yang mereka gunakan berasal dari pemasok tepercaya yang mengikuti aturan ketat dari FDA, termasuk membekukan ikan pada suhu tertentu untuk menghilangkan parasit.
Dalam pernyataannya, FOB menyebutkan bahwa gerakan yang terlihat pada ikan mungkin disebabkan oleh elastisitas alami atau tekanan dari sumpit saat menyentuh strukturnya. Mereka juga menegaskan bahwa ini bukan indikasi adanya cacing atau masalah kesehatan lainnya.
FOB mengungkapkan bahwa Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington telah memeriksa restoran mereka pada Januari lalu, dan hasilnya menunjukkan penilaian “memuaskan”. Namun, setelah video Lee viral, Program Keamanan Makanan menerima keluhan dan mengirim inspektur kesehatan untuk menyelidiki pada 18 November, meskipun FOB sudah tutup.
Sebagai langkah pencegahan, FOB memutuskan untuk menutup sementara lokasinya di Seattle dan Bellevue hingga pemberitahuan lebih lanjut. Mereka menyatakan bahwa kesehatan dan keselamatan pelanggan adalah prioritas utama, dan sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk menangani situasi ini.
Profesor ilmu pangan terkemuka di Universitas Rutgers, Donald Schaffner, menekankan bahwa siapa pun yang memilih untuk mengonsumsi ikan, daging, atau unggas mentah harus menyadari adanya risiko tertentu. Risiko utama dari mengonsumsi ikan mentah adalah keracunan makanan bakteri seperti salmonella, vibrio parahaemolyticus, dan bakteri patogen lainnya, yang dapat menyebabkan gastroenteritis, diare, mual, hingga sepsis.
Kontroversi yang melibatkan Keith Lee dan FOB Sushi Bar ini menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dalam mengonsumsi makanan mentah. Sementara itu, FOB berkomitmen untuk memastikan keamanan makanan dan berharap dapat segera membuka kembali gerainya setelah situasi ini teratasi.