Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Wahyu Dinata, merespons deklarasi kemenangan satu putaran oleh pasangan calon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno, serta klaim putaran kedua dari pasangan RK-Suswono. Wahyu menekankan urgensi menunggu hasil resmi dari KPU sebelum menarik kesimpulan.
Menurut Wahyu, meskipun pasangan calon dapat mengklaim kemenangan berdasarkan data Sirekap yang diunggah oleh KPU, masyarakat diimbau untuk menunggu hasil rekapitulasi manual yang dilakukan secara bertahap.
“Saya mengajak masyarakat untuk menunggu hasil rekapitulasi manual bertahap yang kami lakukan mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan,” ujar Wahyu di kantor KPU Jakarta, Kamis (28/11).
Wahyu menegaskan bahwa tanpa hasil resmi dari KPU, proses pemilu tidak dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku. “Karena tanpa hasil resmi KPU, tentu saja prosesnya tidak bisa berjalan sesuai dengan aturan yang ada,” tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa meskipun pasangan calon telah mengklaim kemenangan atau menyatakan akan masuk putaran kedua, mereka tetap menunggu hasil resmi dari KPU.
“Ya, kami juga memantau di media sebenarnya, setiap pasangan calon itu pasti di kata akhirnya menunggu rekapitulasi akhir dari KPU. Jadi walaupun ada yang mengklaim, ada yang menyatakan satu putaran, dua putaran, mereka tetap menunggu hasil resmi dari KPU,” jelas Wahyu.
Hasil resmi pemilu diharapkan paling lambat keluar pada tanggal 16 Desember mendatang. Wahyu menjelaskan bahwa KPU Jakarta saat ini sedang menunggu hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan.
“Kalau menurut tahapan yang ada di PKPU 2 itu maksimal tanggal 16 Desember. Tapi kami di KPU DKI mengusahakan secepat mungkin tanpa mengganggu tahapan yang ada atau melanggar tahapan yang ada,” tuturnya.
Sebelumnya, Pramono Anung dan Rano Karno bersama tim pemenangannya telah mendeklarasikan kemenangan satu putaran dalam Pilkada Jakarta. Deklarasi ini didasarkan pada perhitungan internal yang menunjukkan perolehan suara sebesar 50,07%.
“Pertama kami mendeklarasikan pasangan calon nomor urut 3 telah memenangkan kontestasi Pilgub Jakarta dalam satu putaran dengan perolehan 50,07%,” kata Pramono dalam konferensi pers di kediamannya, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (28/11).
Pramono menambahkan bahwa perolehan suara tersebut sangat berarti dalam pemilihan Gubernur Jakarta kali ini.
“Dengan demikian kami mendapatkan 50% plus 2.943 suara. Satu suara itu sangat berarti dalam pemilihan Gubernur Jakarta kali ini,” ujarnya.
Dalam situasi yang penuh dengan klaim kemenangan dan spekulasi, Ketua KPU Jakarta, Wahyu Dinata, mengingatkan pentingnya menunggu hasil resmi dari KPU. Masyarakat diharapkan bersabar dan tidak terpengaruh oleh klaim yang belum terverifikasi secara resmi. Hasil resmi diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu ini.
