Pada hari Rabu, 27 November, suasana mencekam meliputi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kantor PPD Distrik Kobakma, Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan. Dalam upaya menjaga ketertiban selama proses Pilkada, Kapolres Mamberamo Tengah, AKBP Rahman, mengalami insiden yang tak terduga. Sebuah anak panah menancap di pipi kanannya saat ia berusaha meredam kericuhan yang terjadi di antara pendukung calon kepala daerah.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, mengungkapkan melalui akun media sosial Polda Metro Jaya bahwa insiden tersebut terjadi ketika Kapolres Rahman berusaha memastikan situasi Pilkada di Kabupaten Mamberamo Tengah tetap aman dan tertib. Meskipun terluka, Rahman segera dilarikan ke Rumah Sakit Lukas Enembe untuk mendapatkan perawatan medis dan dilaporkan masih dalam kondisi sadar.
Tidak hanya di Mamberamo Tengah, kericuhan juga melanda Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Pertikaian antar-pendukung pasangan calon menyebabkan situasi semakin memanas. Pada hari yang sama, Rabu (27/11), kerusuhan di Puncak Jaya mengakibatkan 40 rumah dibakar dan 94 orang mengalami luka-luka, sebagaimana dilaporkan oleh Antara.
Kericuhan yang terjadi selama Pilkada di Papua ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Selain kerugian materiil akibat pembakaran rumah, banyak warga yang harus mengungsi demi keselamatan mereka. Situasi ini menambah beban psikologis bagi penduduk setempat yang sudah menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat berupaya keras untuk mengendalikan situasi dan memulihkan ketertiban. Langkah-langkah pengamanan ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kericuhan lebih lanjut. Selain itu, bantuan kemanusiaan juga disalurkan kepada warga yang terdampak, termasuk penyediaan tempat penampungan sementara bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Insiden kekerasan selama Pilkada di Papua ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kedamaian dan ketertiban dalam proses demokrasi. Diharapkan semua pihak, termasuk pendukung calon kepala daerah, dapat menahan diri dan mengedepankan dialog untuk menyelesaikan perbedaan. Dengan demikian, Pilkada dapat berlangsung secara damai dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi rakyat.
Kericuhan yang terjadi di Mamberamo Tengah dan Puncak Jaya selama Pilkada menunjukkan betapa rentannya situasi politik di daerah tersebut. Insiden yang menimpa Kapolres Mamberamo Tengah, AKBP Rahman, menjadi simbol dari tantangan yang dihadapi aparat keamanan dalam menjaga ketertiban. Diperlukan kerjasama dari semua pihak untuk memastikan bahwa proses demokrasi dapat berjalan dengan aman dan damai, demi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Papua.