Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami kemerosotan pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat (29/11). IHSG ditutup melemah sebesar 84,71 poin atau setara dengan 1,18 persen, sehingga bertengger di level 7.115,38. Situasi ini mengindikasikan bahwa pasar saham Indonesia masih berada dalam tekanan.
Dalam perdagangan hari ini, tercatat sebanyak 175 saham mengalami kenaikan, sementara 396 saham lainnya mengalami penurunan, dan 213 saham tetap stagnan. Aktivitas perdagangan saham cukup tinggi dengan frekuensi transaksi mencapai 666.456 kali. Total volume perdagangan mencapai 15,40 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,60 triliun.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan tipis terhadap dolar AS. Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah menguat sebesar 18,50 poin atau 0,12 persen, sehingga berada di level Rp 15.853 per dolar AS. Penguatan ini memberikan sedikit angin segar di tengah tekanan yang dialami pasar saham.
Beberapa saham tercatat menjadi beban bagi IHSG pada perdagangan hari ini. Saham Multipolar Technology (MLPT) mengalami penurunan signifikan sebesar 1.675 poin atau 7,37 persen, ditutup pada level 21.050. Saham Jakarta Setiabudi Internasional (JSPT) juga turun 950 poin atau 9,95 persen, berakhir di level 8.600.
Sementara itu, saham Sona Topas Tourisma Industry (SONA) turun 725 poin atau 9,8 persen, ditutup pada level 6.675. Saham Alamtri Resources Indonesia (ADRO) juga mengalami penurunan sebesar 630 poin atau 2,130 persen, berakhir di level 2.130. Terakhir, saham Golden Energy Mines (GEMS) turun 400 poin atau 3,54 persen, ditutup pada level 400.
Penurunan IHSG pada perdagangan hari ini mencerminkan sentimen negatif yang masih membayangi pasar saham Indonesia. Faktor eksternal dan internal, termasuk ketidakpastian ekonomi global dan dinamika politik domestik, turut mempengaruhi pergerakan pasar. Namun, penguatan rupiah memberikan sedikit harapan bagi pelaku pasar.
Para analis pasar menyarankan investor untuk tetap berhati-hati dan selektif dalam memilih saham. Diversifikasi portofolio dan fokus pada saham-saham berfundamental kuat dapat menjadi strategi yang tepat di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
Penutupan IHSG di zona merah pada perdagangan Jumat siang ini menunjukkan tantangan yang dihadapi pasar saham Indonesia. Meskipun demikian, penguatan rupiah memberikan sedikit optimisme. Investor diharapkan tetap waspada dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi. Dengan demikian, diharapkan pasar dapat kembali stabil dan memberikan hasil yang positif bagi para pelaku pasar.