Pada Rabu (27/11) pukul 18.00 WIB, hasil sementara dari pemantauan menunjukkan bahwa pasangan calon dari PKS dan Golkar, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi, mengalami kekalahan sementara. Mereka tertinggal dari pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju Plus. Koalisi ini terdiri dari Partai Nasdem, PAN, PKB, Partai Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Ummat, dan PSI.
Menurut hasil quick count yang dilakukan oleh Voxpol Center, dengan suara yang masuk mencapai 88,67%, pasangan Supian-Chandra menunjukkan keunggulan. Ini menjadi perkembangan menarik mengingat selama 20 tahun terakhir, kepemimpinan di Depok selalu dipegang oleh PKS.
Hasil quick count ini cukup berbeda dengan survei yang dilakukan oleh Voxpol pada 16 November lalu. Pada survei tersebut, pasangan Imam-Ririn masih berada di posisi unggul. Survei tersebut dilaksanakan pada 3-9 November 2024 dengan melibatkan 400 responden. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jika hasil quick count ini bertahan hingga penghitungan akhir, maka akan terjadi perubahan signifikan dalam peta politik Depok. Kemenangan Supian-Chandra akan mengakhiri dominasi PKS yang telah berlangsung selama dua dekade. Hal ini juga menunjukkan dinamika politik yang semakin kompetitif di Depok, dengan keterlibatan banyak partai dalam koalisi pendukung Supian-Chandra.
Perkembangan ini menandai babak baru dalam politik lokal Depok. Dengan hasil quick count yang menunjukkan keunggulan Supian-Chandra, masyarakat Depok mungkin akan menyaksikan perubahan dalam kebijakan dan arah pemerintahan kota. Namun, hasil resmi tetap harus menunggu penghitungan akhir dari KPU untuk memastikan siapa yang akan memimpin Depok ke depan.