Di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi kembali menyelenggarakan perhelatan tahunan yang bertujuan untuk menggugah selera masyarakat terhadap produk bahari. Pada Rabu (20/11/2024), Festival Pasar Ikan Banyuwangi digelar di Pantai Satelit Muncar. Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah, menegaskan bahwa acara ini adalah langkah strategis untuk memperkuat potensi bahari di wilayah tersebut, terutama di Muncar yang dikenal kaya akan hasil laut.
“Banyuwangi memiliki salah satu garis pantai terpanjang di Indonesia, menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Kami berharap melalui acara ini, wisata kuliner dan potensi ekonomi di sektor bahari di kawasan Muncar dapat kembali bergeliat,” ujar Sugirah saat membuka Festival Pasar Ikan.
Data menunjukkan konsumsi ikan di Banyuwangi mencapai 120 ribu ton per tahun, menjadikannya konsumen ikan terbesar ketiga di Jawa Timur. Sugirah menekankan pentingnya mengoptimalkan angka ini, mengingat kandungan gizi produk laut yang sangat baik untuk kesehatan.
“Kita yang tinggal di kawasan pesisir harus bisa memanfaatkan potensi ini dengan baik,” tambahnya.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus mendorong pengolahan produk bahari. Selain meningkatkan konsumsi ikan laut dengan berbagai olahannya, langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sektor bahari. Dalam festival ini, berbagai produk olahan ikan seperti peyek ikan teri, kerupuk ikan, pepes, pempek, dan lainnya dijual kepada pengunjung.
“Pemkab terus menggelar program pelatihan, terutama bagi istri-istri nelayan, untuk melatih mereka mengolah hasil laut agar daya saing produk kita terus meningkat,” jelas Sugirah.
Salah satu daya tarik utama dari festival ini adalah lelang hasil tangkapan ikan segar yang dilakukan oleh para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Berbagai jenis ikan seperti Tongkol, Lemuru, Layur, Kenyar, hingga Tuna Sirip Kuning berukuran jumbo dilelang kepada para pengunjung.
Selain itu, festival ini juga menjadi ajang pemberian bantuan UMKM Naik Kelas kepada Kelompok Pengelola dan Pemasar (Poklahsar) setempat. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produk bahari yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), Trisna Ningsih, menyampaikan bahwa arah pembangunan ekonomi Banyuwangi, khususnya di sektor bahari, sejalan dengan program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Meskipun konsumsi ikan di Banyuwangi tergolong tinggi, Trisna menekankan perlunya suplai bahari yang memadai untuk mendukung permintaan yang ada.
“Tadi sempat berbincang dengan Pak Sugirah, masih ada beberapa pekerjaan rumah, salah satunya adalah peningkatan suplai bahari, termasuk dengan menambah jumlah rumpon atau suplai dari daerah setempat,” ungkap Trisna.
Festival Pasar Ikan Banyuwangi bukan sekadar acara tahunan, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk meningkatkan konsumsi ikan dan mengembangkan potensi ekonomi di sektor bahari. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Banyuwangi dapat terus menjadi salah satu pusat bahari terkemuka di Indonesia, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat pesisirnya.