Sebuah fenomena yang memikat perhatian terjadi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Provinsi Bangka Belitung, di mana kotak kosong berhasil meraih kemenangan di dua wilayah, yakni Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang. Peristiwa ini menjadi sorotan karena kotak kosong mampu menaklukkan calon tunggal yang diusung oleh koalisi partai-partai besar.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Jagasuara, dengan tingkat partisipasi mencapai 100 persen, kotak kosong berhasil mengungguli pasangan calon tunggal Mulkan dan Ramadian di Kabupaten Bangka. Pasangan ini didukung oleh sepuluh partai politik besar, termasuk PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PPP, Perindo, PKS, dan PAN. Meskipun didukung oleh koalisi besar, hasil akhir menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih kotak kosong.
Fenomena serupa juga terjadi di Kota Pangkalpinang, di mana kotak kosong memperoleh suara lebih banyak dibandingkan pasangan calon Maulan Akil dan Masagus Hakim yang diusung oleh PDIP. Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat di kedua daerah tersebut lebih memilih untuk tidak memilih calon yang ada, sebuah indikasi ketidakpuasan terhadap pilihan yang tersedia.
Hasil kemenangan kotak kosong ini juga tercermin dalam real count yang diakses oleh kumparan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di kedua daerah tersebut, kotak kosong berhasil mengalahkan calon tunggal, menegaskan tren yang sama di antara pemilih.
Meskipun hasil ini sudah terlihat, perlu dicatat bahwa hasil ini belum bersifat resmi. KPU masih akan melanjutkan proses penghitungan suara secara berjenjang hingga tanggal 16 Desember. Proses ini penting untuk memastikan akurasi dan validitas hasil pemilihan.
Dalam konteks pemilu yang lebih luas, gerakan JagaSuara 2024 muncul sebagai inisiatif dari masyarakat yang peduli terhadap integritas pemilu. Diinisiasi oleh Netgrit bersama organisasi masyarakat sipil lainnya, JagaSuara bertujuan untuk memastikan pemilu yang jujur dan adil. Gerakan ini tidak berafiliasi dengan lembaga pemerintah atau peserta pemilu, dan bekerja sama dengan lembaga pemantau pemilu seperti Perludem.
Fenomena kemenangan kotak kosong ini menjadi cerminan dari dinamika politik lokal dan menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. Ke depan, hasil resmi dari KPU akan menjadi penentu akhir dari proses pilkada ini.