Dalam pertemuan puncak G20 yang berlangsung di Brasil, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato yang menyoroti dampak langsung perubahan iklim terhadap Indonesia. Dalam sesi ketiga KTT tersebut, Prabowo menekankan pentingnya tindakan nyata dari negara-negara G20 untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG), sebuah agenda global yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan lingkungan.
Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia telah mencapai 50% dari target SDG hingga tahun 2022 dan berkomitmen untuk terus berjuang mencapai target tersebut.
“G20 harus menghasilkan tindakan nyata untuk membantu mencapai SDG. Kami di Indonesia terus memperkuat komitmen kami,” ujar Prabowo dalam pidatonya yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 20 November 2024.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak dapat mencapai tujuan ini sendirian. Ia menekankan perlunya kerja sama kolektif dari negara-negara G20 untuk menghadapi tantangan global ini.
“Upaya Indonesia saja tidak cukup. Kami membutuhkan tindakan kolektif dan kami membutuhkan upaya kolektif G20,” tegasnya.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami dampak langsung dari perubahan iklim, terutama di wilayah pesisir yang terendam akibat naiknya permukaan air laut. Hal ini menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan Indonesia untuk memindahkan ibu kota.
“Indonesia menderita dampak langsung dari perubahan iklim. Daerah pesisir kita sekarang terendam oleh naiknya permukaan laut. Kita terpaksa memindahkan ibu kota kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo memaparkan kondisi di pantai utara Jawa, di mana permukaan air laut naik sekitar lima sentimeter setiap tahunnya. Akibatnya, ratusan ribu hektare lahan produktif hilang, mempengaruhi kehidupan para petani dan nelayan yang kini berada dalam kondisi sulit.
“Di pantai utara Jawa, permukaan laut naik lima sentimeter per tahun. Kita kehilangan ratusan ribu hektar lahan produktif dan lahan yang dapat dimakan,” ungkapnya.
Prabowo menegaskan bahwa situasi ini akan memperburuk kemiskinan dan kelaparan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen penuh untuk mengambil langkah-langkah guna mengurangi suhu iklim, menyelamatkan lingkungan, dan mengatasi situasi tersebut.
“Hal ini akan memperburuk kemiskinan dan kelaparan. Oleh karena itu, bagi Indonesia, tidak ada alternatif lain,” tutup Prabowo.
Dengan pidato ini, Prabowo berharap dapat mendorong negara-negara G20 untuk lebih serius dalam menangani isu perubahan iklim dan bekerja sama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.